Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Olahan Keripik Daun Stroberi oleh Mahasiswa UMM dan KWT Melati Desa Pandanrejo
24 Agustus 2024 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari PMM KEL 109 GEL 9 - wardahkameilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri adalah sebuah inisiatif strategis yang dipelopori oleh kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan tujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Melalui berbagai aktivitas yang bersifat sosial, edukatif, dan inovatif, program ini tidak hanya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh selama perkuliahan, tetapi juga berperan penting dalam mengintegrasikan hasil penelitian akademis ke dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
PMM Bhaktiku Negeri berjalan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang . Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) . Program ini mendorong transformasi pengetahuan akademis menjadi solusi praktis yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Melalui sinergi antara kampus dan komunitas lokal, program ini memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat.
Kelompok 109 Gelombang 09, yang diketuai oleh Wardah Kamelia Mardiyanto dengan anggota Ratna Fitriyani, Septian Rifal Suyoto, dan Afifa Nuraini, melaksanakan kegiatan PMM Bhaktiku Negeri di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Beti Istanti Suwandayani, S.Pd., M.Pd., yang memberikan arahan dan bimbingan selama program berlangsung.
ADVERTISEMENT
Fokus utama dari kegiatan ini adalah optimalisasi produk olahan stroberi dan pendampingan digital marketing kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Puteri Desa Pandanrejo. Program yang berlangsung selama 30 hari ini, mulai dari 18 Juli hingga 19 Agustus 2024, melibatkan secara aktif berbagai elemen masyarakat, termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Puteri, ibu-ibu PKK, dan masyarakat Dusun Pandan. Dusun ini merupakan salah satu wilayah di Desa Pandanrejo yang memiliki potensi besar dalam pengembangan produk lokal, khususnya stroberi.
Pada hari Senin, 29 Juli 2024, kelompok 109 gelombang 09 melakukan praktik pembuatan keripik daun stroberi di Sekretariat KWT Melati Puteri, yang juga menjadi pusat produksi produk olahan stroberi di desa tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua KWT Melati Puteri, Ibu Gunarsih, beserta anggota lainnya. Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme, baik dari pihak mahasiswa maupun KWT. Sebelum memulai praktik, kelompok mahasiswa ini terlebih dahulu melakukan riset mendalam terkait potensi dan teknik pengolahan daun stroberi. Diskusi juga dilakukan dengan Ibu Gunarsih mengenai ide ini, yang kemudian disepakati untuk dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan keripik dimulai dengan pengambilan sampel daun stroberi yang tidak terkena pestisida, kemudian dilakukan pencucian dan pengeringan untuk memastikan tidak ada kotoran yang menempel. Setelah bersih, daun-daun tersebut dicelupkan ke dalam adonan yang telah disiapkan dan kemudian digoreng hingga matang. Proses penggorengan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan hasil akhir yang renyah. Setelah itu, keripik ditiriskan dan dikemas dalam kemasan ziplock berukuran 50 gram.
Pembuatan keripik daun stroberi ini menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan bahan baku, karena sebagian besar daun stroberi yang dibudidayakan oleh KWT Melati Puteri menggunakan pestisida, yang dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi meskipun sudah dicuci.
Oleh karena itu, kelompok 109 hanya memanfaatkan daun stroberi dari tanaman yang dibudidayakan secara organik oleh warga. Meskipun jumlah produksi terbatas, hasil akhir keripik daun stroberi ini memiliki rasa yang unik, dengan perpaduan gurih dan renyah di setiap gigitannya.
ADVERTISEMENT