Geliat ekonomi di Masa Pandemi

Wardokhi -
Dosen Tetap Universitas Pamulang FEB Program Studi Akuntansi Perpajakan D4 dan Praktisi
Konten dari Pengguna
25 September 2020 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wardokhi - tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi UMKM Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi UMKM Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa Pandemi yang diistilahkan lain sebagai pagebluk sangat memberikan tantangan bagi kita semua untuk melakukan perubahan dalam segala bidang, tak terkecuali dengan para usaha kecil. Para pelaku UMKM harus berfikir keras dengan selalu berinovasi untuk bisa Survive.
ADVERTISEMENT
Ada sebuah kasus kecil, seorang karyawan yang dengan emosinya ingin keluar dari zona nyaman di tempat dia bekerja, dia bilangan BSD. Keputusan itu diambil karena keinginannya membuka usaha berjualan tabung gas dan Air Aqua, berdasarkan estimasinya bisnis tersebut sangat menguntungkan karena semua orang pasti butuh gas dan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Ya ….alasan itu memang betul, namun estimasi bisa saja tidak sesuai dengan realita, apalagi di masa pagebluk seperti sekarang ini. Bayangkan sementara banyak perusahaan yang melakukan efisiensi dengan merumahkan sebagian karyawannya, ini beliau nekat banting stir untuk memulai usaha nya.
Ada banyak kasus pula, di antara karyawan ada yang sambil berjualan baik via online maupun dibawa ke kantor dengan harapan teman kantornya mau membeli produk dagangan-nya. Apapun itu yang dilakukan adalah semata mata untuk menutup kekurangan kas dalam membiayai operasional hariannya. Banyak pula berbagai jenis usaha beralih dengan memasarkan produknya menggunakan media internet. Dengan berinovasi, berkreatifitas menciptakan produk unggulannya untuk mendongkrak pendapatan, saat ini adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dari kasus tersebut menggambarkan betapa semangatnya seseorang untuk membuka usaha, dengan harapan indah. Semangat berwirausaha ternyata terkadang mengesampingkan situasi dan kondisi, dengan demikian geliat ekonomi pun akan selalu membuncah meski di masa pandemi.
Pemerintah banyak memberikan stimulus ekonomi sebagai vitamin rakyat nya. Berdasarkan informasi di harian Tempo bahwa Alokasi anggaran pemulihan atau stimulus ekonomi untuk dampak pandemi Covid-19 sudah ditetapkan, yakni sebesar Rp 695 triliun. Stimulus tersebut meliputi bidang kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun; perlindungan sosial Rp 203,9 triliun; insentif usaha Rp 120,61 triliun; insentif usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Rp 123,46 triliun; pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun; serta stimulus sektoral dan pemerintah daerah Rp 106,11 triliun. Tentunya hal itu sangat menarik dan membantu para pelaku usaha agar bisa terus bergeliat.
ADVERTISEMENT
Semboyan “Your health and Safety is our #1 Priority” tetap harus di kedepankan, meski ekonomi juga sangat di butuhkan. Semoga Pandemi Cepat berlalu, sehingga segala bidang kehidupan kembali normal dan kondusif. SALAM SEHAT UNTUK SEMUA.