Konten dari Pengguna

Munggahan: Tradisi Kearifan Lokal yang Mengakar di Dunia Akademik

Wardokhi -
Dosen Tetap Universitas Pamulang FEB Program Studi Akuntansi Perpajakan D4 dan Praktisi
23 Februari 2025 10:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wardokhi - tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Wardokhi
Dalam kearifan budaya Nusantara, tradisi Munggahan menjadi momen sakral yang selalu dinanti menjelang bulan suci Ramadan. Lebih dari sekadar acara seremonial, Munggahan merupakan ekspresi kebersamaan, rasa syukur, serta ajang refleksi diri sebelum memasuki bulan penuh berkah. Tak hanya di lingkungan keluarga dan masyarakat, semangat Munggahan juga merambah ke dunia akademik, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Program Studi Akuntansi Perpajakan Program Sarjana Terapan Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.
Sumber : Dokumen Pribadi, Husnul Khotimah, S.E., M.M., M.Ak memberikan sambutan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumen Pribadi, Husnul Khotimah, S.E., M.M., M.Ak memberikan sambutan
Pada Sabtu, 22 Februari 2025, ruang kelas Program Studi Akuntansi Perpajakan menjadi saksi meriahnya perayaan Munggahan yang digelar dengan penuh semangat dan kebersamaan. Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Program Studi Akuntansi Perpajakan, Ibu Husnul Khotimah, S.E., M.M., M.Ak., para dosen, serta mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA). Tak hanya menjadi ajang silaturahmi, perayaan ini juga menegaskan betapa nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan tetap menjadi ruh utama dalam dunia pendidikan.
Sumber: Dokumen Pribadi, Erliana, S.E., M.AK selaku ketua Panitia Acara memberikan sambutan
Munggahan dalam Bingkai Akademik
ADVERTISEMENT
Dalam atmosfer akademik, tradisi Munggahan bukan sekadar makan bersama atau ajang berkumpul semata. Lebih dari itu, kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai etika dan moral yang sejalan dengan semangat pendidikan tinggi. Momentum ini memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk saling berinteraksi dalam suasana yang lebih akrab, lepas dari batasan formalitas ruang kelas. Kehadiran Ketua Program Studi dalam acara ini menjadi simbol kuatnya sinergi antara pimpinan akademik, tenaga pengajar, dan mahasiswa dalam menciptakan lingkungan akademik yang harmonis.
Tak kalah menarik, acara ini juga didukung oleh para dosen yang berperan sebagai sponsor, menghadirkan aneka menu khas Nusantara yang semakin memperkaya nuansa kebersamaan. Dari sajian kuliner hingga sesi ramah tamah, setiap momen yang tercipta menggambarkan esensi inklusivitas dan kepedulian dalam membangun komunitas akademik yang solid.
Sumber: Dokumen Pribadi, Foto Bersama sebelum acara makan - makan dimulai
Dimensi Spiritual dan Refleksi Diri
ADVERTISEMENT
Lebih dari sekadar kebersamaan fisik, Munggahan juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Salah satu segmen paling menyentuh dalam acara ini adalah sesi saling memaafkan sebelum memasuki bulan suci Ramadan 1446 H. Tradisi ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya introspeksi diri, memperbaiki hubungan sosial, serta mempersiapkan hati dan pikiran agar lebih siap menyambut ibadah puasa dengan penuh ketulusan.
Fenomena ini menjadi cerminan bahwa institusi pendidikan tidak hanya menjadi tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga wadah pembentukan karakter yang berbasis pada nilai-nilai budaya dan spiritual. Dalam konteks ini, Universitas Pamulang menunjukkan bahwa dunia akademik dan kearifan lokal bisa berjalan beriringan, menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih humanis dan berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.
Keseruan yang Menjadi Kenangan
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri, kebersamaan dalam perayaan Munggahan ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh peserta. Gelak tawa, canda, serta diskusi ringan antar mahasiswa dan dosen memperlihatkan bahwa hubungan akademik bisa lebih dari sekadar hubungan formal. Momen-momen seperti ini menciptakan kenangan yang akan terus terpatri dalam benak setiap individu yang hadir.
Sebagai sebuah institusi pendidikan, Universitas Pamulang telah memberikan contoh bagaimana nilai-nilai budaya dapat diintegrasikan dalam lingkungan akademik tanpa menghilangkan substansi intelektualnya. Munggahan yang dirayakan dengan kemeriahan ini bukan sekadar ajang tahunan, tetapi juga simbol dari semangat kebersamaan yang terus dipelihara dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Kesimpulan
Munggahan bukan hanya tradisi, melainkan manifestasi dari semangat kebersamaan dan harmoni dalam kehidupan akademik. Universitas Pamulang, melalui Program Studi Akuntansi Perpajakan, telah membuktikan bahwa budaya dan pendidikan dapat berpadu dalam sebuah perayaan yang sarat makna. Dengan mengedepankan nilai kebersamaan, refleksi diri, dan spiritualitas, tradisi ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan tinggi tidak hanya mencetak lulusan yang unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan nilai-nilai kebudayaan yang kuat.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Munggahan bukan sekadar tradisi lokal, tetapi juga cerminan identitas dan jati diri yang memperkaya dunia akademik. Sebuah langkah inspiratif yang layak menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia.
💡 “Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga tentang menyucikan hati dan mempererat tali persaudaraan. Mari kita jalani dengan penuh berkah dan kebersamaan.” – Selamat menyambut Ramadhan 1446 H! 🌙✨