Konten dari Pengguna

Pagelaran Sabang-Merauke: Memperingati Pahlawan Nasional melalui Seni Kolosal

Agus Nur Mahdi
Mahasiswa Universitas Pamulang Fakultas Sastra
20 Agustus 2023 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Nur Mahdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari tradisi Bali, gambar: https://kumparan.com/kumparanhits/foto-pagelaran-sabang-merauke-pahlawan-nusantara-di-jiexpo-theatre-211PMZTd5qf/full/gallery/2
zoom-in-whitePerbesar
Tari tradisi Bali, gambar: https://kumparan.com/kumparanhits/foto-pagelaran-sabang-merauke-pahlawan-nusantara-di-jiexpo-theatre-211PMZTd5qf/full/gallery/2
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2023, Indonesia menyaksikan sebuah pagelaran seni spektakuler yang tak tertandingi di JIEXPO Theatre Jakarta. Pagelaran ini, yang diberi nama “Pagelaran Sabang-Merauke”, bukan hanya sekedar sebuah pertunjukan seni biasa, melainkan sebuah perwujudan megah dari budaya, tradisi, dan keberagaman Indonesia. Disutradarai oleh Rusmedie Agus, pagelaran ini menjadi ajang perpaduan antara seni teater, tarian tradisional, musik, dan busana daerah dari Sabang hingga Merauke.
Baju adat, gambar: https://kumparan.com/kumparanhits/foto-pagelaran-sabang-merauke-pahlawan-nusantara-di-jiexpo-theatre-211PMZTd5qf/full/gallery/5
zoom-in-whitePerbesar
Baju adat, gambar: https://kumparan.com/kumparanhits/foto-pagelaran-sabang-merauke-pahlawan-nusantara-di-jiexpo-theatre-211PMZTd5qf/full/gallery/5
Dibawah bimbingan Choreographer Sandhidea Cahyo dan rekan-rekannya, serta arahan musik dari konduktor Avip Priatna dan music arranger Dian HP, panggung dimeriahkan oleh lebih dari 300 seniman tanah air. Mereka membawakan 31 lagu daerah dan lagu nasional, tarian tradisional dan modern, serta busana adat dan budaya khas daerah serta etnik Indonesia.
Reog ponorogo, gambar: https://kumparan.com/kumparanhits/foto-pagelaran-sabang-merauke-pahlawan-nusantara-di-jiexpo-theatre-211PMZTd5qf/full/gallery/9
Tema besar dari pagelaran ini adalah “Pahlawan Nasional”. Melalui penampilan kolosal ini, kisah seorang kakek pejuang dihadirkan dalam bentuk teater. Kakek tersebut, diperankan oleh Butet Kertaredjasa, akan mengenalkan pahlawan-pahlawan Indonesia dari Sabang hingga Merauke kepada cucunya. Cara yang dipilih adalah dengan memperlihatkan ciri khas budaya, musik, dan lagu dari setiap daerah yang mewakili keberagaman dan keunikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pertunjukan ini dibuka dengan merdunya suara Christine Tambunan yang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setiap daerah kemudian diwakili oleh pahlawan-pahlawan lokal dan elemen budaya yang khas. Sebagai contoh, Aceh menampilkan pahlawan Teuku Cik Ditiro, dengan tari saman dan tarian rencong, serta lagu kutidhieng yang dinyanyikan oleh Yuyun Arfah dan Nino Prabowo.
Dari Sumatera Utara, pahlawan Amir Hamzah diangkat, diiringi oleh tari tradisi Melayu, lompat batu Nias, dan lagu Alusi Au yang dinyanyikan oleh Alsant Nababan dan Christine Tambunan.
Tiap daerah menghadirkan keunikan mereka sendiri, seperti Sumatera Barat dengan pahlawan Siti Manggopoh, Jambi dengan Butet Manurung, Riau dengan Hang Tuah, Sumatra Selatan dengan Balaputradewa dan Kerajaan Sriwijaya, serta daerah lainnya seperti Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Bali, NTB, NTT, dan Papua.
ADVERTISEMENT
Semua daerah dipersatukan dalam harmoni melalui lagu nasional “Indonesia Pusaka” yang dinyanyikan oleh Zahara Christie dan Isyana Sarasvati, serta lagu “Nusantara” dan “Oh Negeriku” oleh seluruh penyanyi.
Butet Kertaredjasa sebagai Kakek dan Zahara Christie sebagai Cucu, gambar: https://kumparan.com/kumparanhits/foto-pagelaran-sabang-merauke-pahlawan-nusantara-di-jiexpo-theatre-211PMZTd5qf/full/gallery/4
Pagelaran Sabang-Merauke tak hanya merayakan kekayaan budaya dan tradisi, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan pada para pahlawan bangsa yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan Indonesia. Pesan yang dihadirkan oleh Butet Kertaredjasa mengingatkan kita untuk menghormati tidak hanya para pahlawan, tetapi juga perjuangan para ibu yang telah melahirkan kita di dunia.
Melalui seni, Pagelaran Sabang-Merauke 2023 berhasil menjadi bukti nyata bahwa kekayaan Indonesia tak hanya terletak pada alamnya, tetapi juga pada keragaman budaya, tradisi, dan sejarah yang membangun identitas bangsa.