Bayi Stunting di Kota Pasuruan Dipicu Rendahnya Warga Konsumsi Sayur

Konten Media Partner
15 September 2018 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Stunting di Kota Pasuruan Dipicu Rendahnya Warga Konsumsi Sayur
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi ibu hamil konsumsi sayur. Sumber foto: cantikbijak.com
Ada 2.696 bayi stunting di Kota Pasuruan. Rendahnya konsumsi sayur tak lebih dari 56 gram perhari, dinilai menjadi salah satu pemicu munculnya kasus stunting.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu dirinci dalam Laporan Tahunan Program Perbaikan Gizi tahun 2017 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan.
Rodhiyah, Pengelola Program Gizi pada Dinkes Kota Pasuruan mengungkapkan, rincian survey konsumsi di wilayah Kota Pasuruan terdiri dari beberapa makanan. Diantaranya, makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah, susu, gula, dan minyak. Dimana, masing-masing diukur dalam satuan gram perhari.
Survey Konsumsi yang telah dilakukan waktu itu, mendapatkan hasil mencengangkan. Rata-rata, konsumsi sayur warga Kota ini, tidak lebih banyak dari 56 gram perhari.
“Angka itu jauh dari standar yang seharusnya,” jelas Rodhiyah, saat ditemui di kantornya, kemarin.
Selain sayur, rata-rata konsumsi buah warga Kota Pasuruan juga rendah. Dinkes mencatat hanya sebanyak 48 gram perhari buah yang dikonsumsi warga.
ADVERTISEMENT
Berikut rincian hasil survey konsumsi tahun 2017 dari 990 KK yang disurvey:
Dikatakan kemudian, rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayur pada keluarga, terutama pada calon ibu, dikhawatirkan akan menambah jumlah bayi dengan stunting di Kota Pasuruan.
ADVERTISEMENT
Seperti terungkap pada hasil survey bulan timbang tahun 2017, Dinkes Kota Pasuruan mencatat 2.696 bayi terdeteksi stunting dari keseluruhan jumlah bayi, yang telah didata oleh 8 puskesmas.
Sedangkan survey Dinkes Provinsi Jawa Timur menemukan 33,4% bayi di Kota Pasuruan terdeteksi stunting. Angka itu diperoleh dari sampel yang diambil melalui pemantauan status gizi di 30 cluster.
Diketahui, stunting merupakan masalah gizi kronis, dialami ibu sejak awal kehamilan yang berpengaruh pada kondisi pertumbuhan janin. Bayi lahir dari seorang ibu yang kekurangan gizi, berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan, hingga disebut stunting.