Di Tugu Pancasila, Tokoh Lintas Agama Probolinggo Ikrar Lawan Teroris

Konten Media Partner
15 Mei 2018 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di Tugu Pancasila, Tokoh Lintas Agama Probolinggo Ikrar Lawan Teroris
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tokoh lintas agama menggelar ikrar melawan teroris di bawah tugu Pancasila Alun-alun Kota Probolinggo, Jawa Timur, Senin (14/5) malam. Mereka berharap warga selalu waspada dan tidak gentar dalam menghadapi aksi terorisme.
ADVERTISEMENT
Aksi kejahatan terorisme yang terjadi di Surabaya memantik rasa keprihatinan bagi warga Indonesia. Di Kota Probolinggo, tokoh dan warga lintas agama menyalakan lilin di dekat tugu Pancasila Alun-alun Kota Probolinggo sebagai bentuk bela sungkawa.
Bersama warga Probolinggo, para tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, dan Budha bergabung dalam aksi persaudaraan dan perdamaian itu.
“Kami selalu mengimbau kepada masyarakat bahwa terorisme tidak ada kaitannya dengan agama. Tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan dan kebencian, semua agama itu mengajarkan kedamaian. Kami sangat mengecam tindakan terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, maupun daerah lainnya,” kata Ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo, Abdul Halim.
Turut serta Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal dan Dandim 0820 Probolinggo Letkol Kav. Depri Rio Saransi. Mereka kemudian mengucapkan ikrar melawan terorisme dan radikalisme atas nama agama.
ADVERTISEMENT
Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal menghimbau pada masyarakat Kota Probolinggo tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Ia menilai semua itu hanya ingin mengadu domba antar umat beragama. Sehingga suasana Kota Probolinggo yang kondusif menjadi tegang dan rawan konflik.
“Walau mengecam tindak teroris di Surabaya dan Sidoarjo, kami berharap warga masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang berkembang. Yang kita inginkan seluruh umat beragama di Kota Probolinggo tetap hidup rukun,” ujarnya.