IDI Soroti Praktik Penyembuhan Ningsih Tinampi

Konten Media Partner
6 Desember 2019 8:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua IDI Kabupaten Pasuruan, dr Sujarwo saat diwawancarai WartaBromo, Senin (2/12/2019).
zoom-in-whitePerbesar
Ketua IDI Kabupaten Pasuruan, dr Sujarwo saat diwawancarai WartaBromo, Senin (2/12/2019).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soroti praktik pengobatan alternatif Ningsih Tinampi. IDI temukan, beberapa pasien yang bisa ditangani secara medis, justru “dijebak” dengan penyembuhan ala Tinampi.
ADVERTISEMENT
IDI menyayangkan masyarakat yang cenderung memasrahkan hal-hal medis kepada Ningsih. Padahal “wilayah” Ningsih ialah hal-hal non medis.
Ketua IDI Kabupaten Pasuruan dr. Sujarwo menyebut banyak pasien Ningsih yang secara medis sebenarnya didiagnosis menderita suatu penyakit, justru mendapat penanganan di luar non medis atau lebih bersifat supranatural.
“Ada (pasien) saraf kejepit, tapi dibilang santet. Kiriman dari sana-sini,” ujar Sujarwo.
Pasien yang memercayai “terawangan” Ningsih itu, akhirnya sama sekali tidak mendapatkan penanganan medis.
Bahkan, menurut Sujarwo, banyak pasien yang sampai saat ini tak kunjung sembuh setelah berobat ke Ningsih Tinampi.
Sujarwo sendiri, sebagai dokter, mengakui terdapat hal-hal yang sifatnya irasional seperti santet hingga gangguan makhluk gaib. Bahkan, hal itu bertumbuh cukup kuat di tengah sosial masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Tapi ya masa semua penyakit diarahkan ke sana. Padahal di sana ada penyakit medis juga,” imbuhnya.
Ke depan, Sujarwo menyarankan agar masyarakat lebih cakap dalam mengelola informasi, khususnya tentang kesehatan.
“Ini seperti fenomena Ponari di Jombang bertahun-tahun yang lalu,” pungkasnya.