Kapolres Probolinggo Makan Rujak Bareng Napi Teroris Poso

Konten Media Partner
11 Mei 2018 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patroli di Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patroli di Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Upaya deradikalisasi narapidana teroris penghuni Lapas Kelas IIB Probolinggo terus dilakukan Polres Probolinggo Kota. Salah satunya dengan membuat rujak erok-erok bersama dengan para narapidana teroris, Jumat (11/5).
ADVERTISEMENT
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal dan Kalapas Kelas IIB Probolinggo Yandi Suyandi bertemu dengan terpidana kasus teroris Poso, Arif Susanto (32), usai shalat Jumat. Tak hanya berbincang-bincang, Alfian juga mengajak Arif membuat rujak.
Mereka pun membuat rujak erok-erok, rujak khas Kota Probolinggo, untuk dimakan bersama. Perbincangan mereka pun terus berlanjut, dari tentang agama hingga keluh kesah para narapidana.
“Bila ada kendala, hendaknya selalu berkoordinasi dengan petugas. Jangan main hakim sendiri,” kata Alfian kepada Arif.
Kapolres Probolinggo Makan Rujak Bareng Napi Teroris Poso (1)
zoom-in-whitePerbesar
Bebebeapa waktu setelah makan bersama itu, Alfian mengatakan komunikasi dua arah itu diyakini akan mendorong deradikalisasi bagi mantan anak buah Santoso itu. Ia juga menilai dengan cara-cara seperti itu maka kejadian seperti di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, dapat diantisipasi sedini mungkin.
ADVERTISEMENT
“Ya kegiatan sosialisasi dan dialog dengan warga binaan ini, selain untuk lebih mendekatkan diri antara petugas dengan warga binaan, juga untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan yang terjadi di Mako Brmob beberapa hari lalu,” lata Alfian.
Sementara itu menurut Kalapas Yandi Suyandi, di lembaga yang dipimpinnya itu sebenarnya ada 2 orang narapidana teroris jaringan Poso. Arif sendiri dalam kasus itu harus mendekam selama 4 tahun penjara.
“Karena salah satu teroris tersebut selalu memprovokasi, akhirnya tahanan dilayarkan ke Medaeng Sidoarjo. Kini hanya ada seorang tahanan teroris di sini,” ungkap Yandi.