Ahmad Husein, Bayi Terlahir Tanpa Anus di Probolinggo Butuh Bantuan

Konten Media Partner
12 Januari 2019 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Husein, Bayi Terlahir Tanpa Anus di Probolinggo Butuh Bantuan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Potret Ahmad Husein, bayi yang terlahir tanpa anus, dalam dekapan ibundanya, Suratiningsih.
ADVERTISEMENT
Ahmad Husein, bayi berusia dua bulan yang beralamat di Gang Rejeki, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari para dermawan. Pasalnya, Husein lahir dengan saluran pencernaan yang tak lengkap, di mana ia tidak memiliki anus.
Ahmad Husein merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Samsul Arifin (39) dan Suratiningsih (31). Ia dilahirkan pada 17 November 2018, melalui proses persalinan caesar di Rumah Sakit Bersalin Siti Aisyah, Kota Probolinggo.
Sebelumnya, pihak keluarga sama sekali tidak menyadari jika ternyata Husein terlahir tanpa anus. Pihak keluarga baru mengetahuinya ketika hendak memandikan Husein. Saat itu, kondisi perut bayi terlihat kembung, lantaran tidak bisa mengeluarkan kotorannya.
Keluarga lantas melaporkan kondisi sang bayi kepada pihak rumah sakit. Mengetahui kondisi tersebut, pihak rumah sakit lalu merujuk bayi Husein ke RS Dr. Soetomo Surabaya. Sehari kemudian, Husein menjalani operasi pembuatan saluran pembuangan di bagian perut.
ADVERTISEMENT
“Saat itu, biayanya pakai BPJS dari pemerintah, sehingga kami tidak keluar uang untuk pengobatan. Hanya mengeluarkan biaya untuk akomodasi saja,” kata Samsul, saat ditemui wartabromo.com di kediamannya, Sabtu (12/1/2019).
Usai menjalani operasi, kondisi bayi Husein berangsur membaik, meski tubuhnya sempat membiru saat dalam perawatan di rumah sakit. Selanjutnya, untuk memantau kondisi bayi, pihak keluarga diminta untuk rutin check up setiap bulannya.
“Hanya sekali check up ke Surabaya. Karena terbatas biaya, kami akhirnya minta untuk periksa di rumah sakit sini saja,” imbuh Suratiningsih.
Keluarga pasangan Samsul Arifin dan Suratiningsih merupakan keluarga miskin dengan pendapat tak sampai Rp 2 juta per bulannya. Sehari-harinya, Samsul bekerja sebagai penjaga garasi truk, yang berada tak jauh dari kediamannya. Penghasilannya hanya sekitar Rp 1 juta per bulan. Sementara istrinya tak bekerja, hanya mengurus rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi sang putra ketiga yang amat membutuhkan perawatan intensif, otomatis mereka memerlukan bantuan biaya.
Kepada wartabromo.com, Samsul berharap ada dermawan yang mau membantu biaya perawatan anak ketiganya itu. Apalagi, dalam beberapa bulan ke depan, Ahmad Husein dijadwalkan untuk menjalani operasi pembuatan anus.