Limbah Batu Bara di Pasuruan Makan Korban, DLH Bungkam

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suprapto, Kabid Pengelolaan Sampah, B3 dan non B3 .
zoom-in-whitePerbesar
Suprapto, Kabid Pengelolaan Sampah, B3 dan non B3 .
ADVERTISEMENT
Abu panas diduga limbah batu bara yang dibuang di batas Desa Pucangsari-Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan makan banyak korban. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan pun enggan tanggapi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui WartaBromo di kantor DLH, Kabid Pengelolaan sampah, B3 dan non B3 Suprapto seakan lepas tanggung jawab perihal abu panas di depan kebun kurma itu. Ia mencoba menghindar dan melempar jawaban kepada petugas yang berada di lapangan.
“Langsung ke Pak Anang dan Pak Sabnu saja,” ujar Suprapto, saat sebutkan nama petugas lapangan, Kamis (17/10/2019).
Padahal, posisi Suprapto merupakan Kepala Bidang yang menangani hal tersebut. Ditambah lagi, orang yang dimaksud Suprapto sedang tidak berada di tempat. Pria ini berdalih tak punya kewenangan untuk menjawab.
“Saya kan gak ikut di lapangan, ada yang lebih berhak menjawab,” elak Suprapto.
Abu panas tersebut diduga merupakan limbah batu-bara termasuk dalam golongan limbah B3 (Bahan berbahaya dan beracun).
ADVERTISEMENT
Diduga, abu panas ini merupakan limbah yang dibuang sembarangan, tanpa ada pengelolaan yang layak. Apalagi, tempat pembuangan tak hanya satu bagian. Namun, ada banyak titik-titik gundukan limbah. Bahkan, ada yang tak terlihat, sebab tertimbun dedaunan kering.
Gundukan abu panas tersebut, memakan banyak korban. Termasuk satpam wisata Kebun Kurma yang terluka cukup parah.
Korban rata-rata menderita luka bakar. Seperti yang dialami Waluyo (32), pemuda asal Dusun Jagalan, Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Dia harus merelakan kedua kakinya melepuh usai terperosok abu panas.
Setelah kejadian naas tersebut, Waluyo dilarikan ke UGD Puskesmas Purwosari. Hingga saat ini, ia masih dalam perawatan.