Masih Trauma, Siswa Korban Atap Ambruk Jalani Hipnoterapi

Konten Media Partner
14 November 2019 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberian Hipnoterapi kepada siswa korban atap ambruk. Foto : Akhmad Romadoni.
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian Hipnoterapi kepada siswa korban atap ambruk. Foto : Akhmad Romadoni.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siswa korban atap ambruk di SDN Gentong menjalani hipnoterapi dari Pemerintah Kota Pasuruan, Kamis (14/11/2019). Hipnoterapi ini dikhususkan kepada siswa yang masih trauma atas peristiwa ambruknya atap sekolah.
ADVERTISEMENT
Terapi hipnotis atau hipnoterapi ini dilakukan di area Madrasah Al-Islamiyah, di sela-sela kegiatan trauma healing. Tidak semua siswa mendapatkan terapi ini. Hanya beberapa siswa yang mengaku masih ketakukan karena teringat kejadian pada pekan lalu itu.
Amin Jakfar, Kepala Bidang Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan Kota Pasuruan mengatakan proses hipnoterapi dilakukan berkelompok. Kelompok hipnoterapi terbagi menjadi dua yakni, hipno klasikal dan personal.
Tipe klasikal diperuntukan pada siswa-siswa yang mengalami trauma ringan dan sedang. Sedangkan personal, lebih kepada siswa-siswi yang mengalami trauma berat.
“Dibagi menjadi 2 kelompok, klasikal dan personal, personal lebih ke siswa yang mengalami trauma lebih berat,” ujar Amin.
Hipnoterapi ini telah dilakukan sejak awal trauma healing digelar di Pondok Al-Islamiyah, Gentong, Kota Pasuruan. Hal itu adalah bagian dari Pemerintah untuk lebih cepat menghilangkan trauma pada siswa.
ADVERTISEMENT
“Untuk menambah semangat bagi siswa-siswi untuk bersekolah,” tutup amin.
Firman, siswa kelas 5b mengaku senang mengikuti terapi ini. Ia mengatakan mendapat cerita SD ambruk, namun kemudian diberi semangat supaya tidak trauma kembali.
“Agak lumayan sehat, dan tidak trauma lagi. Saya lebih semangat untuk bersekolah, setelah menerima terapi ini,” ujar Firman, kepada wartabromo.com.
Sekedar diketahui, selain masih mendapatkan trauma healing, sejak Rabu (13/11/2019) siswa sudah mulai mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Namun materi yang diberikan masih sangat ringan.