Penyebab Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno-Welirang: Perburuan Liar

Konten Media Partner
24 September 2019 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyebab Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno-Welirang: Perburuan Liar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebakaran kerap terjadi di kawasan Hutan Konservasi Gunung Arjuno-Welirang saat musim kemarau. Aktivitas pemburu ilegal jadi salah satu penyebab kebakaran cepat meluas.
ADVERTISEMENT
Kepala UPT Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Ahmad Wahyudi, mengatakan rangkaian kebakaran di kawasan Gunung Arjuno-Welirang disebabkan aktivitas ilegal masyarakat.
Masyarakat yang tak bertanggung jawab masuk ke hutan melakukan perburuan liar dan menciptakan api.
"Semua kebakaran karena aktivitas perburuan liar, baik rusa, burung, dan macam-macam. Saat berburu, mereka membakar semak. Semak yang terbakar merambat ke pohon dan menyebabkan kebakaran yang meluas,” kata Wahyudi, Senin (23/9/2019).
Pihaknya mengalami kesulitan menghalau para pemburu masuk kawasan hutan. Para pemburu bisa bebas masuk-keluar kawasan hutan yang terbuka.
"Personel pengamanan Tahura sebanyak 95 orang, menjaga kawasan yang luasnya mencapai 27.800 hektare di 6 daerah. Personel itu disebar ke 6 daerah,” ujar Wahyudi.
Dalam sekali patroli, kata Wahyudi, petugas mengelilingi kawasan seluas hingga 200 kilometer, sehingga sangat sulit menghalau perburuan liar.
ADVERTISEMENT
"Kawasan hutan sangat terbuka. Orang bisa masuk lewat setiap jengkal tanahnya," ,ucap Wahyudi.
Sebelumnya, aktivitas penebangan pohon untuk bahan membuat arang jadi penyebab kebakaran di Gunung Arjuno-Welirang, Namun, Wahyudi mengatakan saat ini aktivitas pembuatan arang sudah jauh berkurang. Sementara itu, kini aktivitas pemburu hewan secara ilegal menjadi penyebab kebakaran hutan di kawasan Gunung Arjuno-Welirang.
"Kalau pembuatan arang itu diikuti dengan penebangan pohon. Ini nggak ada. Ini kebakaran awalnya semak belukar merembet ke mana-mana. Kebakaran akibat pembuatan arang biasanya satu titik, selama ini titik api di beberapa lokasi (saat kebakaran)," kata Wahyudi.
Kebakaran kerap terjadi di kawasan hutan konservasi Tahura R Soerjo. Pada 13 September 2019, terjadi kebakaran Blok Kedung Wajan, Gunung Welirang, wilayah Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Kebakaran di Blok Kedung Wajan tersebut menghanguskan lebih dari 100 hektare lahan.
ADVERTISEMENT
Tak berselang lama, setelah kobaran api di Blok Kedung Wajan, kebakaran kembali terjadi di jalur pendakian kawasan Pondokan, Blok Srangkul dan Pal. Kebakaran di kawasan Prigen ini padam pada Kamis (19/9). Sekitar 100 hektare lahan dan hutan ludes.
Ilustrasi kebakaran hutan Foto: Pixabay