Tanda Tangannya Dipalsu, Siswa di Pasuruan Kehilangan Dana PIP

Konten Media Partner
11 Maret 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daftar penerima PIP siswa SMKN 1 Purwosari.
zoom-in-whitePerbesar
Daftar penerima PIP siswa SMKN 1 Purwosari.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang siswa SMK Negeri 1 Purwosari kelimpungan, dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk bulan Februari tak didapatnya. Bantuan pendidikan itu, telah diambil seseorang, diduga dilakukan dengan memalsukan tanda tangannya.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Wulandari, orang tua HD, siswa kelas XII Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) 3, SMK Negeri 1 Purwosari.
Wulandari merasa terkejut, setelah mengetahui, uang pembinaan pendidikan yang menjadi hak putranya itu tiba-tiba tak lagi bisa diterima.
“Tidak bisa diambil karena sudah tertandatangani, padahal anak saya tidak pernah merasa tanda tangan,” ungkapnya kepada WartaBromo, Senin (11/3/2019).
Ia kemudian menegaskan, bila goresan tanda tangan pada daftar tanda terima PIP itu, bukan dari HD, putranya. Ia pun merasa ada yang janggal dengan prosedur pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di sekolah favorit ini.
Menurut Wulandari, dalam prosesnya seorang siswa penerima dana PIP, harus menunjukkan berbagai lembar administrasi pendukung, sampai kemudian menerima dan menandatangani dalam daftar penerima PIP yang disediakan pihak sekolah.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Dana PIP dengan nominal sebesar Rp500 ribu tersebut telah dibubuhi tanda tangan tertanggal 20 Februari 2019. Padahal posisi HD sedang di luar Pasuruan.
Sebelumnya, HD tengah berada di Surabaya selama beberapa bulan untuk melaksanakan program sekolah, praktik kerja. Siswa ini, kemudian segera kembali ke sekolah pada hari Jumat (8/3/2019), setelah mendengar kabar bahwa dana PIP akan dicairkan.
“Semudah itu kah mencairkan dana? Hanya memakai tanda tangan yang bukan tanda tangan milik bersangkutan,” ujar Wulandari kesal.
Kepala TU SMKN Purwosari, Taufik mengungkapkan, dirinya justru tidak mengetahui ada permasalahan yang dihadapi salah satu siswanya.
“Saya sudah dengar tapi saya kurang paham masalahanya di mana, akan saya cek sesegera mungkin. Bisa jadi ada kesalahan mungkin temannya yang tanda tangan,” ungkapnya saat dihubungi WartaBromo, terkesan tergesa-gesa lantaran berada di luar sekolah.
ADVERTISEMENT