Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Potensi PLTS Indonesia Membuat Pengusaha Batu Bara Gigit Jari
20 Februari 2022 11:16 WIB
Tulisan dari Muhammad Wavi Mulya Fikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki komitmen dalam melakukan transisi energi sebagai suatu langkah dalam menangantisipasi dampak perubahan iklim. Saat ini Indonesia menjadi Presidensi G20 dan menjadikan transisi energi sebagai fokus utama. Ditargetkan Indonesia akan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Lantas, bagaimana nasib batu bara yang akan tergantikan oleh Energi Baru Terbarukan (EBT)?

“Indonesia telah ditargetkan pada tahun 2060 akan mencapai karbon netral, atau lebih cepat lagi dengan dukungan real dari komoditas internasional. Menjadi presidensi G20 merupakan kesempatan yang sangat langka bagi Indonesia, oleh karena itu marilah kita semua bersama-sama menyukseskan forum transisi energi G20 tahun 2022” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada peluncuran transisi energi G20, Kamis (10/2/2022).
ADVERTISEMENT
Komitmen yang telah disampaikan oleh Menteri ESDM tentunya merupakan salah satu langkah serius pemerintah untuk secara perlahan melakukan transisi penggunaan energi fosil, minyak bumi, dan gas bumi menjadi energi baru terbarukan. Hal ini yang pastinya membuat para pengusaha batu bara tak tinggal diam. Para pengusaha batu bara mencari cara agar bisnis mereka tetap bisa berjalan.
Berdasarkan komitmen Indonesia dan Dunia yang secara perlahan mulai menggantikan energi fosil ke energi terbarukan membuat banyak pengusaha batu bara akhirnya beralih untuk berinvestasi ke energi baru terbarukan.
Salah satunya adalah Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang merencanakan menggarap proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan bekas tambang dengan kapasitas masing-masing 200 MW, di Ombilin dan Tanjung Enim.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentunya salah satu langkah solutif yang harus dilakukan oleh para pengusaha batu bara. Dengan potensi penggunaan energi baru terbarukan yang semakin menjanjikan di masa depan membuat banyak perusahaan batu bara beralih haluan. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia namun di seluruh dunia. Saat ini banyak perusahaan energi dunia yang mulai berinvestasi di EBT.
Berdasarkan data diatas kita dapat melihat bahwa banyak perusahaan minyak dan gas dunia yang perlahan beralih dan berinvestasi ke energi baru terbarukan. Bukan hanya di Indonesia namun hampir di seluruh dunia mulai banyak negara yang akan melakukan transisi energi ke energi terbarukan. Hal ini membuat banyaknya perusahaan nasional maupun internasional yang akhirnya menyadari akan besarnya potensi penggunaan energi bersih di masa depan.
Namun yang menjadi sorotan masyarakat hingga saat ini penggunaan energi fosil di Indonesia masih memiliki angka yang tinggi. Dengan persentase penggunaan energi tidak terbarukan di angka 89% pada tahun 2020 menjadikan pertanyaan publik apakah pemerintah serius untuk menurunkan ketergantungan negara terhadap konsumsi batubara? Atau apakah ada permainan politik dalam proses transisi energi di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tersebut pastinya akan selalu terbesit dalam pikiran kita. Berdasarkan grafik electricity supply plan yang dikeluarkan oleh Kementrian ESDM menunjukkan bahwa penggunaan batu bara jumlahnya masih akan stabil sampai tahun 2038. Hal ini bukan tanpa sebab, akibat kontrak yang terlanjur disetujui oleh pemerintah dengan beberapa perusahaan tambang membuat proses pengurangan penggunaan batu bara di Indonesia terkesan lamban.
Namun yang menjadi udara segar untuk kita semua adalah dari peta tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2031 kenaikan signifikan penggunaan energi surya begitu pesat hingga mengalahkan kenaikan penggunaan energi batu bara. Sebagai masyarakat tentunya kita perlu mengawal konsistensi pemerintah dalam mewujudkan clean energy di masa yang akan datang.
Potensi EBT yang sangat menjanjikan dan tidak beresiko tinggi di Indonesia adalah PLTS. Total potensi pemanfaatan energi surya di Indonesia mencapai 207,8 GW dan angka ini jauh lebih besar dari potensi EBT lainnya. Dan dapat dilihat pada grafik electricity supply plan yang dikeluarkan oleh Kementrian ESDM bahwa pemerintah sangat memprioritaskan penggunaan tenaga surya pada transisi energi. Oleh sebab itu banyak pengusaha batu bara di Indonesia yang akhirnya beralih berinvestasi ke energi surya.
ADVERTISEMENT
Langkah investasi EBT oleh para pengusaha batu bara tentunya menjadi kabar baik untuk kita semua. Karena jika pengusaha batu bara tidak inovatif dan masih memaksakan penggunaan batu bara maka dampak buruk pada lingkungan pastinya akan terjadi. Dan kita sebagai masyarakat tentunya akan menjadi korban dari kerusakan lingkungan tersebut.
Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/amp.kontan.co.id/news/perusahaan-batubara-lirik-pengembangan-bisnis-plts
https://www.esdm.go.id