Modus Penipuan CPNS Anak Nia Daniaty, Ini Faktanya

Wawan Kusdiawan
Seorang PNS aktif mengajar, konsentrasi bidang IT dan SDM Aparatur. Memiliki Sertifikasi Kompetensi Pengembangan Perangkat Lunak, Sertifikasi Operator Komputer, Sertifikasi Manajemen Aparatur Sipil Negara, Sertifikasi Asesor Pemerintahan.
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2021 6:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wawan Kusdiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Olivia Nathania saat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.  (foto dokumentasi antaranews)
zoom-in-whitePerbesar
Olivia Nathania saat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. (foto dokumentasi antaranews)
ADVERTISEMENT
Jakarta – Olivia Nathania terlihat mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin (11/10/2021). Didampingi suaminya melenggang menuju gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Kedatangan putri Nia Daniaty itu untuk menjalani pemeriksaan atas laporan yang dilayangkan para korban penipuan CPNS.
ADVERTISEMENT
Bersama kuasa hukumnya Susanti Agustina, kehadiran Olivia langsung disambut para awak media. Saat ditanya apakah dirinya sudah siap mental menjalani pemeriksaan atas kasus yang melibatkan namanya?
“Insyaallah siap, minta doanya saja dari teman-teman”.
Putri sulung Nia Daniaty ini minta doa agar siap menjalani pemeriksaan. Dia dan kuasa hukumnya telah menyiapkan berbagai bukti untuk membantah tuduhan yang terlanjur dialamatkan pada dirinya.
Ini merupakan undangan pemeriksaan yang kedua kepada Olivia dan suami terkait kasus yang tengah membelit keduanya. Pada undangan pemeriksaan sebelumnya Selasa (5/10/2021) Olivia dan Rafly N Tilaar mangkir dari pemeriksaan. Menurut keterangan kuasa hukum, kliennya belum siap mental dan masih mengumpulkan dokumen barang bukti.
Sebelumnya Olivia dilaporkan ke pihak berwajib setelah mengiming-imingi ratusan orang dapat lolos diterima CPNS. Melalui jalur pintas dengan membayar sejumlah uang.
ADVERTISEMENT
Agustin adalah salah satu korbannya yang juga mantan guru Olivia semasa duduk di bangku SMA.Ia mengaku dihubungi pada bulan November 2019.
Komunikasi selanjutnya Olivia menawarkan apakah ada yang mau masuk menjadi CPNS melalui jalur pintas. Diterima sebagai CPNS tanpa tes melalui jalur prestasi. Menggantikan PNS dipecat tidak hormat dan meninggal dunia karena Covid-19.
Tertarik dengan tawaran tersebut, Agustin lantas mengajak serta keluarga lain. Ada sekitar enam belas orang keluarga Agustin yang menjadi korban.
Mereka menyetorkan sejumlah uang masing-masing ada yang 25 juta ada yang 30jt. Sementara itu menurut Odie kuasa hukum Agustin sudah ada 225 korban yang memberikan kuasa dengan jumlah kerugian mencapai 9,7 miliar.
Tak kunjung jadi CPNS, Agustin pun menanyakan perkembangannya ke Olivia. Sempat menghilang, Olivia seolah lepas tangan dari apa yang telah diperbuat. Karena sudah lelah menghadapi hal tersebut akhirnya Agustin menempuh jalur hukum.
ADVERTISEMENT
Olivia menjelaskan nominal uang yang disetorkan para korban, digunakan untuk membayar biaya les dan bimbel. Untuk pengajar, sewa tempat dan lain-lain. Menurutnya wajar bila dirinya mengambil untung dari biaya tersebut.
Olivia yang akrab disapa Oi mengaku bahwa Agustin juga menerima bagian disaat dirinya merekrut peserta. Pihak Olivia menyiapkan bukti transfer uang yang sudah dikirim kepada pada Agustin.
Bahkan menurutnya dalam hal ini Agustin bukan sebagai korban, tapi melakukan perekrutan juga kepada yang lain.
Perseteruan antara pihak Olivia dan pihak yang mengaku sebagai korban sama-sama merasa menjadi pihak yang paling benar keduanya saling serang dan tak mau disalahkan.
Penerimaan CPNS Tidak Dipungut Biaya
Tidak ada penerimaan CPNS melalui jalur pintas apalagi dengan membayar sejumlah uang. Saya adalah salah satu peserta seleksi CPNS yang merasakan dan membuktikan bahwa untuk diterima menjadi CPNS tidak pakai uang.
ADVERTISEMENT
Kesempatan mengikuti seleksi CPNS terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia. Putra putri terbaik yang memiliki kualifikasi pendidikan serta memenuhi persyaratan dapat melamar dan bila lulus seleksi akan diangkat menjadi CPNS.
Biaya seluruh tahapan seleksi ditanggung oleh Negara. Jadi jangan percaya oknum yang menjanjikan dapat diterima sebagai CPNS dengan imbalan membayar sejumlah uang.
Kenali Jenis Formasi CPNS
Agar tidak menjadi korban penipuan penerimaan CPNS. Misalnya pada penerimaan CPNS tahun 2019 dibuka beberapa formasi, seperti formasi CPNS Umum, Cumlaude dan Diaspora, Disabilitas, Putra/Putri Papua dan Papua Barat.
Tidak ada formasi jalur khusus atau jalur prestasi menggantikan yang sudah meninggal. Penetapan formasi CPNS melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berdasarkan usulan dari masing-masing instansi..
ADVERTISEMENT
Pendaftaran dilakukan Secara Online
Setelah kebijakan moratorium CPNS dicabut, sistem seleksi penerimaan CPNS berubah. Awalnya seleksi dilakukan secara manual menggunakan Lembar Jawab Komputer (LJK) diganti dengan tes seleksi secara online dengan Computer Assisted Test (CAT).
Proses lamaran sebelumnya secara manual diubah menjadi pendaftaran secara online melalui portal khusus sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN). Sehingga pelamar hanya dapat melamar pada satu instansi dan pada satu formasi yang ditentukan.
Seleksi CPNS Menggunakan Sistem CAT
Kini pelaksanaan tes seleksi CPNS telah menggunakan sistem CAT. Hasilnya lebih akurat, transparan dan akuntabel. Score perolehan nilai peserta saat tes dapat dilihat secara langsung.
Agar dapat lulus, peserta tes harus memenuhi nilai ambang batas (Passing Grade). Kemampuan dan kompetensi yang dimiliki masing-masing peserta sangat menentukan kelulusannya.
ADVERTISEMENT
Jangan Percaya Modus Penipuan CPNS
Peristiwa penipuan CPNS ini semoga menjadi yang terakhir. Tidak ada lagi korban yang tergiur janji manis dapat diterima menjadi CPNS melalui jalur khusus. Jangan percaya oknum yang menjanjikan dapat membantu meluluskan menjadi CPNS dengan membayar sejumlah uang. Seleksi CPNS dilakukan secara kompetitif, adil, objektif, transparan. (WKN)
Baca juga artikel Wawan Kusdiawan lainnya.