Konten dari Pengguna

Relawan Kabeh Sedulur Sosialisasikan Visi Misi Ekonomi Kerakyatan

Wawan Nike
Video Journalist
12 Februari 2018 2:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wawan Nike tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Relawan Kabeh Sedulur Sosialisasikan Visi Misi Ekonomi Kerakyatan
zoom-in-whitePerbesar
Banyuwangi, Netizen Journalist - Peta politik Jawa Timur memiliki karakteristik, serta dinamika tersendiri dari sejumlah pilgub yang ada di Indonesia. Dua Kandidat paslon pasangan GUSTI (Gus Ipul dan Mbak Puti), serta Khofifah dan Emil kini berusaha menggaet hati rakyat.
Relawan Kabeh Sedulur Sosialisasikan Visi Misi Ekonomi Kerakyatan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai pihak kini sedang bekerja keras, gotong royong bahu membahu, dalam kontestasi ini, baik tim relawan pendukung masing masing paslon, maupun internal dari partai pengusung, tak terkecuali seperti relawan di Banyuwangi ini.
ADVERTISEMENT
Relawan Kabeh Sedulur, diinisiasi oleh seorang dosen sebuah universitas lokal di Banyuwangi. Berdasar keyakinan atas langkah politik, serta solidaritas tinggi rupanya telah menggugah, sosok Imam Zainudin, SE, MSA untuk bekerja langsung ke kancah politik praktis. Menurutnya pilihan politik adalah hak yang harus ditunaikan. Caranya sesuai porsi dan kemampuan yang dimiliki masing masing individu.
"Kontestasi politik di Jawa Timur sendiri, memiliki peluang besar untuk merubah keadaan ekonomi, maka dari itu tugas relawan kabeh sedulur, memperkenalkan figur, rekruitmen pemilih pemula, serta sosialisasi visi dan misi paslon Gus Ipul dan Mbak Puti,"ujar pria yang akrab di panggil Zai ini.
Menurut dosen pemegang mata kuliah ekonomi ini, secara ekonomi mikro, provinsi Jawa Timur sesuai data tahun 2017, di bidang perdagangan dilansir dari penjelasan Gubenur saat ini, Pakde Karwo bahwa, sampai dengan kuartal III 2017 Jatim mengalami surplus Rp 116,13 triliun. Situasi ini menunjukan adanya peningkatan dibandingkan kuartal III 2016 yang tercatat sebesar Rp 100,56 triliun.(dikutip dari Republika).
ADVERTISEMENT
Sayangnya data diatas kertas tersebut tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Dan uniknya, fakta tersebut justru dibantah oleh Khofifah (Paslon Cagub dari Demokrat, Nasdem, Golkar, Hanura, dan PPP ).
Dikutip dari laman tempo.co. Angka kemiskinan pedesaan di Jawa Timur mendapat perhatian dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Sebab, dari tahun ke tahun posisinya selalu berada di urutan teratas. Fenomena itu terjadi diduga karena para petani sudah tidak memiliki lahan sendiri. "Sebagian besar petani di Jawa Timur adalah buruh tani dengan lahan kurang dari 0,3 hektar," kata Khofifah saat menjadi pembicara dalam acara "Halaqah Kebangsaan" di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jalan Kertomenanggal, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16 Agustus 2017) dinihari.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Khofifah, kenaikan garis kemiskinan di pedesaan di Jawa Jatim selalu lebih tinggi dibanding perkotaan. "Pada periode September 2014 hingga Maret 2015 tercatat garis kemiskinan naik sebesar 6,49 persen, sedangkan di perkotaan hanya 3,93 persen," katanya.
ADVERTISEMENT
Khofifah menambahkan sepanjang periode September 2016 hingga Maret 2017 penduduk miskin di Jawa Timur hanya turun 0,01 persen. "Masalah lain yang menjadi tantangan adalah lebarnya jurang antara si kaya dan si miskin," ujarnya.
Sementara itu fenomena yang terjadi diatas dianggap change dan new hope oleh Imam Zainudin, bahwa potensi dan peluang yang ada di Jawa Timur sudah menjadi bagian visi misi dan 8 target kerja bagi pasangan calon gubenur Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno. Kuncinya kalau kesejahteraan meningkat, pendidikan meningkat, jika pelayanan kurang akan berpengaruh ke pendidikan, kalau pendidikan dinaikan pasti SDM naik, jadi kunci utama adalah membangun Sumber Daya Manusia,"pungkasnya.
Pandangan kondisi ekonomi saat ini juga muncul dari Wawan Nike, salah satu aktivis politik," Terbukti jika pemerintah dibawah rezim Pakde Karwo ternyata masih belum memenuhi target Pemerintah pusat dalam menanggulangi kemiskinan, jelas hal ini terbukti bantahan dari Khofifah selaku mensos saat itu, lantas rakyat mau disuguhi data diatas kertas saja?, lebih baik rasional saja dalam memilih pemimpin, menurut saya , pilih paslon gubenur, yang programnya tidak mengecat langit (tak mungkin terbukti), tapi pilih saja yang merawat rumput (sederhana namun nyata),"ujar warga Kemiren ini.(netizenjournalist/SK).
ADVERTISEMENT