Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pemberdayaan Petani Melalui Perayaan Hari Tani Nasional Berbasis Kearifan Lokal
28 Oktober 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Wawandri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semangat kegiatan perayaan Hari Tani Nasional tingkat kecamatan Manuhing Raya yang dilaksanakan pada tanggal 12-13 Oktober 2024 di Desa Tumbang Samui masih terasa dalam berbagai kegiatan masyarakat di desa. Kegiatan yang mengambil filosofi “ Malan Itah Besuh, Dia Malan Itah Itah Deruh” ( Bertani Kita Teguh, Tidak Bertani Kita Runtuh ) merupakan program bersama antara Yayasan Borneo Institut, Pemerintah Desa dan juga didukung oleh Wawandri, Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta. Kegiatan yang juga dinamakan Festifal Desa Tahun 2024 ini dilaksanakan dengan mengutamakan kebersamaan dan mempopulerkan kembali berbagai aktivitas kearifan lokal dalam bertani dan juga melestarikan budaya daerah kepada generasi muda di desa.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara terbuka di lapangan SDN Samui dihadiri masyarakat dari setiap desa di Kecamatan Manuhing Raya serta undangan yang hadir meliputi dari Pemerintah Desa, Kecamatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan juga berbagai jenis kegiatan lomba kesenian tradisional dan kearifan lokal seperti lomba Karungut ( lagu khas daerah Kalimantan Tengah), Mangenta ( jenis olahan makanan tradisional ), Tepe Parei ( menumbuk padi ), Maloto ( menangkap ikan dengan tangan pada air berlumpur ). Selain itu juga diadakan kontes produk hasil pertanian dan perikanan, pulang pisau ( gagang pisau ), Baram / anding ( minuman tradisional hasil fermentasi), olahan madu kelulut, kontes bibit terbaik untuk tanaman Rimbang ( terong asam ) dan Saretak ( kacang lokal ). Selain itu juga diselenggarakan pasar lokal atas komoditas pertanian di wilayah kecamatan Manuhing Raya. serta penanaman pohon di sekitar lapangan sekolah.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Tumbang Samui, Yanto B Soepa dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada begitu banyak tradisi dan kearifan lokal pertanian yang saat ini semakin tergerus oleh perkembangan zaman.” Menjadi tugas kita bersama untuk melestarikannya supaya generasi selanjutnya tidak hanya mendengar tetapi juga dapat belajar dan melakukannya sehingga kearifan lokal tersebut tidak hilang,” imbuhnya. Hal senada juga diungkapkan Camat Manuhing Raya, Siswanton, S.Pd,.MM.
Sementara itu, Direktur Yayasan Borneo Institute, Yanedi Jagau juga menyampaikan untuk menjaga tradisi dan kearifan lokal masyarakat dalam hal pertanian tidak boleh terfokus pada satu aspek saja, tetapi juga dari aspek lain yang secara langsung berhubungan dengan kehidupan masyarakat sehari – hari, salah satunya adalah penebangan hutan. “ Deforestasi hutan yang dilakukan secara besar – besaran untuk penanaman komoditas industri, seperti perkebunan kelapa sawit baik oleh perkebunan besar swasta maupun masyarakat memiliki andil yang besar bagi masyarakat Dayak dalam kehilangan jati dirinya,” kata Yanedi Jagau.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas Aryantoni,S.St.Pi,M.Si, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan perayaan Hari Tani Nasional tersebut. “ Upayakan apa yang telah dilaksanakan bersama pada hari ini oleh masyarakat kecamatan Manuhing Raya, Yayasan Borneo Institut dan dukungan dari Pemerintah Desa tidak memudar setelah berakhirnya kegiatan ini, tetapi apa yang terbaik yang dimiliki masyarakat dapat dikemas dan diolah sehingga hasilnya akan lebih baik lagi. Untuk tahun selanjutnya kita harapkan kelompok masyarakat pertanian dari berbagai desa diluar kecamatan Manuhing Raya juga dapat ikut serta memeriahkan hari Tani Nasional ini,” pungkasnya.