Konten dari Pengguna

Pernyataan Bersama Prabowo dan Xi Jinping Joint Statement Butir Ke-9 Tuai Krtik

Way Irma Hayati Br Padang
Mahasiswa Hukum Universitas Jambi
18 November 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Way Irma Hayati Br Padang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping. (Biro Pers Sekretariat Presiden, Muchlis Jr)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping. (Biro Pers Sekretariat Presiden, Muchlis Jr)
ADVERTISEMENT
Sabtu, 9 November 2024 lalu, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping telah mengeluarkan pernyataan bersama atau joint statement. Namun joint statement tersebut menuai kritikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu kritik yaitu Guru Besar Universitas Indonesia bidang hukum internasional Hikmahanto Juwana mempertanyakan isi joint statement terutama poin yang menyebutkan kerja sama di area yang memiliki klaim tumpang tindih , apakah yang dimaksud "wilayah yang memiliki klaim tumpang tindih" dalam joint statement adalah tumpang tindih klaim nine dash line China dengan Zona Eksklusif Ekonomi Indonesia di Natuna Utara.
Karena selama ini, Indonesia menegaskan tidak memiliki sengketa teritorial dengan Beijing di Laut China Selatan. Indonesia sendiri menganggap klaim nine dash line China tak sesuai dengan aturan hukum laut PBB atau UNCLOS.Tumpang tindih wilayah perairan hanya dapat terjadi apabila jarak antar negara cukup dekat. Namun dengan adanya joint statement butir 9 berarti Indonesia mengakui klaim sepihak China atas Sepuluh Garis Putus. Hikmahanto menjelaskan bahwa Joint development hanya terjadi bila masing-masing negara saling mengakui adanya zona maritim yang saling tumpang tindih.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Kemnlu dan Prabowo
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan kerja sama maritim Indonesia-China ini tidak dapat dimaknai sebagai pengakuan atas klaim China terhadap “sembilan garis putus-putus.”
Kerja sama tersebut bertujuan untuk memajukan berbagai aspek kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perikanan dan konservasi perikanan di kawasan, dengan tetap menghargai prinsip-prinsip saling menghormati dan kesetaraan.
Kemudian Prabowo buka suara soal Laut China Selatan, Prabowo menegaskan akan menjaga kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan.
“Laut China Selatan kita bahas. Saya katakan kita ingin kerja sama dengan semua pihak. Kita menghormati semua kekuatan, tapi kita juga akan tetap mempertahankan kedaulatan kita," tegas Prabowo pada Kamis (14/11) di Washington D.C.
ADVERTISEMENT