Konten dari Pengguna

Dan Bebatuanpun Mengajari Kita

Weilin Han
Teach-Train-Transform
29 April 2018 19:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Weilin Han tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bangsa Indonesia banyak mengenal legenda mengenai terjadinya gunung. Konon gunung Tangkuban Perahu terjadi karena Sangkuriang murka waktunya membuat perahu habis. Bangsa kita juga mengenal banyak legenda gempa, terjadinya danau, kisah di balik munculnya pulau. Pulau Kunti, di Ciletuh, Sukabumi sudah berusia jutaan tahun. Konon, Dewi Kunti, ibunda dari Arjuna bersemedi di dasar lautan demi memohon agar perkataannya mengenai Drupadi tidak terjadi. Menurut cerita, doanya terkabul ketika ia muncul dari dalam laut dalam bentuk pulau.
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Pulau Kunti, Ciletuh, Sukabumi. Photo diambil tanggal 22 April 2018)
ADVERTISEMENT
Gunung, danau, daratan, lautan bukan saja merupakan sumber dari banyak legenda. Bagian bumi tersebut juga sudah kita pelajari sejak Sekolah Dasar. Dalam pelajaran ilmu Pengetahuan Alam, ada ruang lingkup Bumi dan Tata Surya (BTS), sementara di pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial BTS ini sangat terkait erat dengan sumber daya alam (lapisan bumi, tambang, gas alam dan banyak lagi) dan profesi-profesi yang terkait.
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita (2)
zoom-in-whitePerbesar
Ada yang pernah menonton film Ice Age? Film itu mengisahkan tentang bagaimana daratan es yang sangat besar tiba-tiba mencair sehingga binatang-binatang harus bermigrasi. Cerita ini tentu merupakan fiksi. Tapi, kisah tentang meletusnya sebuah gunung, yang kemudian nyaris menghancurkan kehidupan di muka bumi terjadi di Indonesia, lho. Lebih dari 74.000 tahun yang lalu Gunung Toba meletus dan lahirlah danau Toba. Penasaran? Coba saja berselancar di internet dan gunakan kata kunci Gunung Toba.
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita (3)
zoom-in-whitePerbesar
(photo kiriman Roynaldo Purba).
ADVERTISEMENT
Di Ciletuh Geopark, Sukabumi, kita bisa belajar sekali bukti-bukti ilmiah pembentukan bumi. Ada batuan mesolitikum, yang artinya, terjadi sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu.
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita (4)
zoom-in-whitePerbesar
(batu berwarna kehijauan ini sudah berusia sekitar sepuluh ribu tahun)
Di sana juga kita dapat melihat bukti-bukti bagaimana letusan cairan bumi yang sangat panas tiba-tiba bertemu dengan air yang dalam jumlah besar. Bayangkan, cairan tersebut langsung membeku. Analogi yang mungkin terlalu sederhana dapat kita temui dalam proses pembuatan cendol. Cairan tapioka yang panas disaring dan ditampung air es.
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita (5)
zoom-in-whitePerbesar
(bebatuan yang terbentuk dari cairan bumi yang panas terkena cairan yang dingin)
Di Ciletuh juga ada bebatuan berwarna oranye kemerahan, yang sepertinya lunak dan mudah dihancurkan bagian luarnya. Ternyata, bagian yang terlihat rapuh tersebut bukanlah bagian dari batuan. Rupanya ada air hujan dan tanah dari tebing yang mengendap di atas batu merah yang keras. Karenanya, lapisan yang menempel tadipun “kena lunturan” dari batuan tersebut. Menarik ya?
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita (6)
zoom-in-whitePerbesar
(Sisi batu yang kanan berwarna merah keoranyean. Warna itulah yang melunturi lapisan tanah lunak di atasnya)
ADVERTISEMENT
Kalau kita mau cermat dan mengamati bebatuan di sekeliling kita, maka kita juga akan mendapati bebatuan yang seakan-akan dilukis dengan cermat dan indah. Coba perhatikan lempengan batu yang ada di dalam laut ini.
Dan Bebatuanpun Mengajari Kita (7)
zoom-in-whitePerbesar
(warna dan goresan-goresan yang membentuk grafis batu secara alami)
Jadi, mengajar dan belajar secara tematik terintegrasi sangatlah mudah. Belajar secara utuh dapat dimulai dari sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Asal kita mau mengamati sekeliling kita, menggali sumber-sumber yang ilmiah, dan mengumpulkan cerita-cerita legenda, kita tidak akan pernah kekurangan bahan. Ada banyak juga cita-cita mulia yang dapat kita bagikan kepada generasi muda. Negeri ini mengundang generasi muda untuk menjadi ahli geologi, ahli gunung, ahli lautan, ahli geodesi, ahli iklim, ahli serangga, ahli fauna. Negeri ini sudah menyediakan laboratorium alam yang luar biasa.
ADVERTISEMENT