Prediksi itu Ketrampilan yang Sangat Ilmiah, lho.

Weilin Han
Teach-Train-Transform
Konten dari Pengguna
29 April 2018 21:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Weilin Han tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baru saja kita dihebohkan dengan peristiwa yang membuat kurang nyaman. Panitia penyelenggara sebuah kegiatan keliru memprediksi jumlah orang yang hadir. Prediksi sebetulnya merupakan hal yang sering kita lakukan. Tentu saja manfaat prediksi sangat besar. Seseorang yang terbiasa melakukan prediksi dengan cermat akan dapat menghemat waktu, biaya, dan energi yang dikeluarkan. Dengan prediksi yang baik pula, hasil kerja kita akan lebih sempurna.
Ketrampilan memprediksi merupakan salah satu ketrampilan ilmiah. Artinya, prediksi bukanlah, dan tidak sama dengan mengira-ngira asal-asalan. Ketrampilan prediksi cuaca, misalnya, akan sangat menolong petani, nelayan, dan mualim dalam profesi mereka. Ketrampilan prediksi juga jelas sangat bermanfaat dalam menentukan strategi membuat sesuatu.
Bagaimanakah kita dapat melatih ketrampilan prediksi? Kita dapat memulainya dengan hal-hal yang sederhana yang ada di sekitar kita. Anak-anak dapat melatih prediksi panjang meja mereka di sekolah dengan menggunakan jengkal. Di sekolah, bagian ini masuk dalam pelajaran matematika, standar pengukuran tidak baku.
Bukankah kita sendiripun mengenal standar pengukuran panjang tidak baku seperti jengkal dan depa? Bukankah kemudian, sesuatu yang “tidak baku”ini dibakukan menjadi ukuran panjang “feet”? Artinya, ketrampilan prediksi, sangat terkait erat dengan proses penalaran.
Kita dapat memprediksi panjang beberapa anggota tubuh kita. Ayo, pernahkah kita memprediksi seberapa panjangkah bibir kita kalau sedang terkatup? Tempelkan benang Kasur yang telah digunting hanya setelah memprediksi lebih dahulu. Berapa panjangkah hidung kita? Betulkah hasil prediksi kita? Atau, kita sudah membuang benang Kasur dengan percuma karena kita keliru memprediksi? Dalam perhitungan yang nyata, artinya, kita sudah membuang sumber daya yang telah kita alokasikan.
Bagaimana dengan prediksi berat? Dapatkah kita memprediksi mana yang lebih berat dan mana yang lebih ringan?
Betulkah prediksi kita ketika kita menggunakan standar pengukuran yang baku seperti meteran?
Ketrampilan memprediksi dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Ayo, latih dan pertajam ketrampilan prediksi kita.
ADVERTISEMENT