Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kurban di Pedalaman Tingkatkan Nutrisi 155 Warga Desa
14 Juli 2023 14:53 WIB
Tulisan dari Insan Bumi Mandiri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
26 Mei 2022, Bandung — Nutrisi yang memadai, sepertinya masih menjadi barang mewah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa NTT adalah provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia, yaitu dengan prevalensi 35,3 persen. Sebagai perbandingan, angka prevalensi stunting di Bali hanya 8 persen, padahal letak kedua provinsi ini berdekatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab dari anak mengalami stunting adalah sang ibu yang tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi pada saat masa kehamilan. Tidak hanya ibu-ibunya yang sulit mengakses daging di NTT, tetapi anak-anaknya juga. Haris, seorang bocah dari pedalaman Borong, NTT, mengaku tak pernah makan daging sama sekali. “Senang sekali dapat daging kurban Idul Adha. Saya baru kali ini makan daging,” ucapnya.
Kondisi tersebut mendorong Insan Bumi Mandiri, sebuah lembaga filantropi yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat pedalaman Indonesia, untuk mengembangkan jangkauan program kurban mereka hingga ke pedalaman. Lembaga yang berdiri pada tahun 2016 tersebut pada tahun 2022, melalui program bertajuk “Kurban di Pedalaman” berhasil menyalurkan 2.571 hewan kurban ke 155 desa.
ADVERTISEMENT
Penerima manfaat “Kurban di Pedalaman” tidak hanya masyarakat pedalaman NTT, tetapi juga masyarakat di beberapa wilayah pedalaman Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain wilayah pedalaman Indonesia, program tersebut semenjak tahun 2021, juga melayarkan kurban hingga ke Somalia. Kemudian barulah pada tahun 2022, program tersebut mulai menyasar masyarakat miskin di wilayah perkotaan seperti Bandung.
Menurut Zulfa, CEO Insan Bumi Mandiri, program ini banyak memberikan manfaat. “Tidak hanya membantu masyarakat miskin, termasuk warga pedalaman dan nelayan yang tidak bisa melaut, namun program ini turut memberdayakan peternak lokal.” Dalam Program tersebut, Insan Bumi Mandiri bekerja sama dengan peternak lokal untuk menyediakan sapi dan kambing yang dikurbankan.
Tahun ini, program “Kurban di Pedalaman” akan kembali diselenggarakan dengan menargetkan lebih banyak penerima manfaat di pedalaman, wilayah perkotaan, dan Somalia. Kebutuhan nutrisi yang memadai, termasuk protein hewani, menjadi kunci tumbuh kembang anak dan menjaga produktivitas warga. Insan Bumi mandiri mengajak para donatur untuk berkontribusi dalam program ini. Informasi lebih lanjut mengenai program “Kurban di Pedalaman” dapat diakses melalui website www.insanbumimandiri.org atau Instagram @insanbumimandiri.
ADVERTISEMENT