Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Potensi Limbah Udang untuk Edible Coating Berkelanjutan di Industri Pangan
8 Oktober 2024 10:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Wellyalina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan limbah udang sebagai bahan untuk membuat edible coating (lapisan yang dapat dimakan) merupakan inovasi yang menjanjikan dalam industri pangan. Limbah udang, terutama cangkang dan kulitnya, mengandung senyawa kitin, senyawa ini dapat diubah menjadi kitosan. Kitosan adalah senyawa turunan dari kitin yang dihasilkan dari proses deasetilasi dan merupalam biopolimer yang banyak digunakan dalam pembuatan edible coating.
Limbah udang yang biasanya dibuang dapat diolah dan juga menambah nilai ekonomis dari sisa-sisa udang, dimana kandungan kitosannya memiliki sifat antimikroba, dapat membentuk lapisan tipis yang transparan serta memiliki daya tahan yang baik terhadap air. Hal ini membuatnya ideal sebagai bahan edible coating untuk memperpanjang umur simpan makanan. Edible coating berbasis kitosan dapat digunakan pada berbagai produk pangan seperti buah-buahan, sayuran, daging, dan produk olahan lainnya. Coating ini membantu menjaga kelembaban, mengurangi pertumbuhan mikroorganisme, dan mempertahankan kualitas produk selama penyimpanan. Kitosan dari kulit dan cangkang udang ini dianggap aman untuk dikonsumsi, dan karena berasal dari limbah udang, penggunaan ini juga mendukung prinsip keberlanjutan dan pengurangan limbah dalam industri makanan. Berbagai penelitian sedang dilakukan untuk mengoptimalkan proses ekstraksi kitosan dari limbah udang dan mengevaluasi efektivitasnya dalam berbagai aplikasi edible coating. Penelitian ini melibatkan uji stabilitas, kemampuan pelapisan, serta dampaknya terhadap rasa dan tekstur makanan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan limbah udang untuk edible coating merupakan langkah inovatif dalam mendukung industri pangan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, dimana juga dapat dikatakan bahwa dengan memanfaatkan limbah udang untuk menghasilkan kitosan, yang kemudian digunakan sebagai edible coating, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan baku baru. Ini berarti lebih sedikit sumber daya alam yang diperlukan untuk menghasilkan bahan pelapis makanan., kemudian juga dapat mendukung prinsip ekonomi sirkular dimana bahan-bahan yang sebelumnya dianggap sebagai limbah diolah kembali menjadi produk bernilai tinggi. Ini menciptakan siklus penggunaan yang lebih efisien dan berkelanjutan dan meningkatkan nilai ekonomis tambahan dari produk samping udang tersebut yang dapat membuka peluang baru bagi sektor industri kecil dan menengah dalam pengolahan limbah menjadi produk bernilai tinggi. Dengan inovasi seperti ini, industri pangan tidak hanya menjadi lebih efisien dan produktif tetapi juga lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, mendukung keberlanjutan jangka panjang.
ADVERTISEMENT