Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Sukses Membantu Masyarakat Desa Wonosari Dalam Pembuatan IKD

Wenda Anggarwati
Mahasiswa Program Studi Kimia Universitas Diponegoro
16 Agustus 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wenda Anggarwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Wonosari (16/7/2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro berhasil menyelesaikan program kerja multidisiplin “Pendampingan Kepada Masyarakat Dalam Pembuatan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.
ADVERTISEMENT
IKD atau Identitas Kependudukan Digital adalah KTP-el berbentuk digital yang berisi informasi elektronik yang digunakan untuk merepresentasikan dokumen kependudukan dan balikan data dalam aplikasi digital melalui smartphone yang menampilkan data pribadi sebagai identitas yang bersangkutan.
IKD ini bertujuan untuk mengikuti penerapan teknologi informasi dan komunikasi mengenai digitalisasi kependudukan, meningkatkan pemanfaatan digitalisasi kependudukan bagi penduduk, mempermudah dan mempercepat transaksi pelayanan publik atau privat dalam bentuk digital, pengamanan kepemilikan IKD melalui sistem autentikasi guna mencegah pemalsuan dan kebocoran data.
Mengutip apa yang disampaikan oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri, dampak yang diharapkan dari penerapan IKD adalah :
1. Penerapan IKD ke depan dapat membuka pintu aksesibilitas yang lebih besar bagi masyarakat. Dengan aplikasi IKD, masyarakat dapat mengakses layanan pemerintah tanpa harus datang ke kantor atau mengurus berbagai dokumen fisik. Hal ini memberikan keuntungan signifikan bagi mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan efisiensi proses administratif. Dokumen-dokumen kependudukan seperti KTP elektronik, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan lain-lain dapat diakses dan dijalankan secara instan melalui platform digital, mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk mendapatkan layanan.
3. IKD menganut konsep inklusivitas dengan menyediakan akses pelayanan yang setara bagi semua golongan. Masyarakat dengan kebutuhan khusus atau latar belakang sosial ekonomi yang beragam dapat merasakan manfaatnya. Sistem IKD dapat dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna dan dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa mengabaikan hak siapa pun.
4. Penerapan IKD membuka peluang baru dalam ekosistem ekonomi digital. Masyarakat dapat dengan mudah terlibat dalam transaksi online, membuka rekening bank, atau mendapatkan layanan keuangan tanpa hambatan. Inklusivitas dalam ekonomi digital membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antar kelompok masyarakat dan meningkatkan partisipasi dalam perkembangan ekonomi negara.
ADVERTISEMENT
5. Pentingnya keamanan dan privasi dalam penggunaan IKD menjadi fokus utama. Sistem harus dirancang dengan standar keamanan yang tinggi untuk melindungi data pribadi pengguna. Penerapan teknologi enkripsi dan mekanisme pengamanan yang canggih menjadi prioritas agar masyarakat merasa aman menggunakan IKD.
6. IKD bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih merata dalam mengakses layanan publik. Penerapan IKD yang inklusif akan menciptakan fondasi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat pembangunan berkelanjutan.
Dengan memastikan bahwa setiap individu dapat dengan mudah mengakses dan memanfaatkan layanan publik, IKD menjadi alat yang kuat untuk memajukan kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Dalam upaya mencapai visi ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci untuk menciptakan pelayanan publik yang inklusif dan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan pendampingan kepada masyarakat Desa Wonosari dalam pembuatan IKD dengan cara mendatangi rumah warga yang belum membuat IKD. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menyebarkan undangan pembuatan IKD kepada masyarakat, masyarakat dihimbau datang ke Posko KKN dengan membawa smartphone dan KTP sebagai berkas yang diperlukan untuk pembuatan IKD. Adapun beberapa kendala yang dialami adalah banyaknya masyarakat yang tidak mempunyai smartphone, banyaknya masyarakat yang merantau keluar kota, banyaknya masyarakat yang sudah lanjut usia dan spesifikasi smartphone yang dimiliki oleh masyarakat tidak mumpuni. Masyarakat dan aparat Desa Wonosari merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam pembuatan IKD ini. Harapannya melalui IKD ini masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan memanfaatkan layanan publik.
Kegiatan penyebaran undangan pembuatan IKD. Sumber : Dokumentasi mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro
Adapun beberapa mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang terlibat adalah Adityo Rizqi Wisesa Prodi Psikologi, Wenda Anggarwati Prodi Kimia, Marcella Sekar Pramudia Ishartanto Prodi Administrasi Publik, Dimas Rafif Fathony Prodi Ilmu Perpustakaan, Muhammad Naufal Arya Putra Prodi Akuntansi, Ovi Oktamara Prodi Akuntansi Perpajakan, Izza Ayu Maharani Prodi Agribisnis dan Serena Angelina Saragih Prodi Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan pendampingan kepada masyarakat dalam pembuatan IKD. Sumber : Dokumentasi mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro
Kegiatan pendampingan kepada masyarakat dalam pembuatan IKD. Sumber : Dokumentasi mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing: Drs. Eko Ariyanto, M.T
ADVERTISEMENT
Lokasi KKN: Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024