Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lebanon, Sahabat Indonesia yang Perlu Dikunjungi
27 Juli 2018 22:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari wendibudi raharjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beirut, Lebanon. Foto dari https://www.vesselfinder.com/ports/BEIRUT-LEBANON-1246
Di telinga banyak orang Indonesia selalu terselip kata “perang” atau “konflik” ketika dengar nama negeri ini. Sayangnya mereka keliru.
ADVERTISEMENT
Negeri ini justru aduhai cantiknya. Sungguh memikat hati, ya alamnya, sejarahnya, apalagi penghuninya.
Inilah Lebanon atau Lubnan, negeri berlambangkan pohon Cedar yang belum banyak orang Indonesia kenal dan mungkin belum tentu sayang seperti kata pepatah.
Bagi orang-orang bule di Barat, kecantikan Lebanon tiada orang menyangkalnya.
Banyak pelancong Barat dan penduduk negara Arab Teluk betah banget jika tinggal di Lebanon, seolah-olah sedang liburan di Paris. Padahal Lebanon bukanlah Paris.
Tapi jangan salah, sewaktu zaman old negeri ini justru dijuluki “Paris of the Middle East” atau Paris-nya Timur Tengah. Karena saking memikat hati banyak orang.
Jikalau tidak ada perang saudara 1975-1990, pastilah julukan itu masih melekat hingga kini.
ADVERTISEMENT
Di peta dunia pun Lebanon juga hampir tidak terlihat saking kecil wilayahnya. Beribu kota di Beirut, luas wilayah Lebanon tak lebih dari setengah luas Jawa Barat.
Di sana juga ada warga negara Indonesia. Jumlahnya kurang lebih 100-an orang.
Sebagian dari mereka adalah wanita Indonesia yang hidup di sana karena menikah dengan pria Lebanon. Mereka ini disebut dengan Lebanesia.
Tapi ada juga yang bekerja sebagai tenaga profesional seperti ahli pijat Bali di hotel-hotel berbintang di Beirut.
Tidak ketinggalan adalah para mahasiswa Indonesia yang kuliah Studi Islam di beberapa universitas lokal. Banyak di antara mereka yang tidak membayangkan sebelumnya akan menetap di Lebanon.
Sejak Suriah dilanda perang saudara tahun 2011 Lebanon kecipratan banyak sekali gangguan keamanan. Tidak heran security check point milik tentara dan polisi bersenjata lengkap bertebaran di sudut-sudut kota.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah serunya, Lebanon yang berbatasan dengan Israel, musuhnya sejak tahun 1982, juga menghiasi dinamika keamanan di wilayah perbatasan. Jet-jet Israel kerap melenggang dengan enaknya di langit Beirut melanggar kedaulatan Lebanon.
Gaya Hidup
Penduduk Lebanon kurang lebih 4,3 juta jiwa, dan kebanyakan berbahasa Arab. Tetapi ada juga mereka yang berbicara bahasa Perancis dan Inggris.
Gaya hidup dan model berpakaiannya pun tampak sangat kebarat-baratan seakan-akan orang Lebanon adalah orang Eropa. Khususnya dari kalangan mereka yang Kristiani.
Maka itu tak heran apabila ada orang merasa berada di Eropa padahal sedang di Timur Tengah ketika hidup di Lebanon.
Ini tak lain dikarenakan pengaruh saat era Mandat Perancis atas Lebanon pada tahun 1920-an yang berdampak kuat pada kehidupan sosial budaya Lebanon sehingga menjadi lebih terbuka, dinamis, dan berpola pikir Barat.
Kuliner Lebanon. Foto dari https://www.tripadvisor.co.uk/LocationPhotoDirectLink-g187497-d8645034-i152513371-Grand_Beirut_Restaurant-Barcelona_Catalonia.html
ADVERTISEMENT
Minuman Anggur dan Minyak Zaitun
Turut menambah cita rasa Barat, Lebanon juga terkenal dengan minuman anggur dan minyak zaitun. Keduanya merupakan produk unggulan yang digemari banyak konsumen dunia.
Berkat kontur perbukitan dengan suhu udara yang sejuk, banyak perkebunan anggur terkenal asak Lebanon sebagai penghasil wine dan champagne kelas dunia, seperti Kefraya, Ksara, atau Massaya.
Tidak tertinggal, buah Zaitun Lebanon adalah salah satu yang terbaik di dunia. Produk olahannya minyak Zaitun menjadi komoditi ekspor ke banyak negara, termasuk ke Indonesia. Dibutuhkan untuk industri kosmetik dan makanan.
Spot Wisata Cantik
Lebanon memiliki banyak tempat seru yang bisa dikunjungi. Katanya hanya di Lebanonlah turis-turis bisa main ski dan lalu nge-pantai dalam hari yang sama.
ADVERTISEMENT
Ya. Lebanon memang bersalju karena memiliki empat musim: dingin, semi, gugur, dan panas.
Bagi mereka yang suka ke pegunungan, Lebanon dipenuhi daratan tinggi yang bisa dijelahi. Seperti Jeita Groto, di sana kita bisa temukan pegunungan luas yang di dalamnya terdapat gua yang dipercantik dengan stalagtit dan stalagmit, serta sungai yang amat jernih.
Lalu ada Beit Eddine yang terdapat Istana Raja Emir Bashir II dari Dinasti Shihab. Istana tersebut bergaya arsitektur indah dan memukau yang membuat pengunjung enggan beranjak dari tempat ini. Cocok bagi yang mau plesiran musim panas. Beit Eddine merupakan wilayah penduduk Lebanon yang bersekte Druze.
Nah, bagi penggemar Khalil Gibran, jangan lupa, Lebanon adalah tempat kelahirannya. Tepatnya di Bsharri di Mount Lebanon. Kotanya sejuk dan damai terletak di dataran tinggi.
ADVERTISEMENT
Jalan menuju ke sana berliuk-liuk menanjak seperti ke puncak namun menyenangkan karena perjalanan kesana terasa seperti sedang berkelana ke kota-kota tua Eropa.
Di kota itu terdapat museum yang berada di dalam perut gunung dan berisi karya seni Khalil Gibran, termasuk buku yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Di museum itulah Sang Pujangga juga dimakamkan.
Masih ingat film "I Leave My Heart in Lebanon" karya TB Silalahi Production House. Salah satu adegan romansa diambil di Bsharri.
Ada lagi spot wisata yang seru bagi yang suka bersantai di pinggiran Laut Mediterania sambil memandang lepas ke arah lautan, seperti kota-kota tua Byblos dan Saida (dikenal dengan Sidon di Alkitab). Atau ke Zaituna Bay dan Virgin Rock di Beirut hingga ke Tyre di Lebanon Selatan dekat perbatasan dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Tengoklah Byblos atau dikenal juga Jbeil. Kota itu diyakini sebagai kota tertua di dunia yang didirikan sejak zaman Yunani Kuno.
Di situ terdapat pelabuhan kecil untuk bersandarnya kapal-kapal kayu yang bisa disewa untuk mengarungi tepian Laut Mediterania.
Bsharri. Foto dari https://www.lebanoninapicture.com/search/LiveLoveBcharre?p=1
Restauran dan Night Life Café
Soal tempat nongkrong di Lebanon jangan ditanya. Sangat memanjakan turis yang ingin menikmati resto-resto dan kafe-kafe yang keren.
Sebut saja Hamra, Gemmayze, Down Town Beirut, hingga keluar kota di Jounieh. Di situ bertebaran restoran dan café yang menyajikan makanan barat maupun dan night clubs yang selalu penuh tiap malamnya.
Sungguh tidak terasa sedang berada di negara Arab ketika berkunjung ke daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Khas kuliner Lebanon sangat banyak dan Lebanon terkenal se-antero Timur Tengah dengan kecantikan sajian makanannya, selain rasa yang lezat tentunya. Seperti Kibbeh, Kafta, Fattaoush, Kanafeh, Tabbouleh, dan Falafel dari Baalbek.
Kue-kue manisan atau dikenal Lebanese Sweats juga yang terbaik di Timur Tengah, seperti yang disajikan di Abdurrahman Halab di Tripoli North Lebanon.
Tapi ada satu yang unik, yakni Resto Barbar. Di sini kita bisa mencicipi sandwich rasa Timur Tengah. Isiannya beragam mulai dari daging sapi, ayam sampai kepiting, dilapisi.
Satu lagi yang tidak ketinggalan. Bagi penggemar buah, orang Lebanon pintar dalam membuat jus alpukat, walaupun alpukatnya diimpor dari Afrika.
Salah satunya di Sam’s Cocktail. Berbeda banget dengan di Indonesia, jus alpukat di sana sangat kental hampir seperti bubur karena diblender murni tanpa air.
ADVERTISEMENT
Sungguh terasa mengenyangkan ketika menyantap segelas jus alpukat, apalagi bagi mereka yang doyan makan malam-malam tanpa khawatir kegemukan.
Multi-Sekte
Lebanon juga terkenal sebagai negara yang banyak sekte-sekte agama. Jumlahnya ada 18 sekte. Tapi secara garis besar terbagi atas Islam, Kristiani, dan Yahudi.
Islam sendiri ada Sunni, Syiah, Syiah Alawite, Syiah Ismai’li, dan Druze. Sedangkan Kristiani terbagi lagi kedalam 12 sekte tapi mayoritas adalah Kristen Maronite.
Meski multisekte, masyarakat Lebanon saling menghormati dan mampu bertoleransi. Pengalaman perang saudara antarsekte selama 15 tahun membuat masyarakat Lebanon harus bertoleransi dan menjaga keseimbangan sosial antarsekte.
Lihat saja Masjid Al Amin yang merupakan Istiqlal-nya Lebanon yang berada di pusat kota Beirut.
ADVERTISEMENT
Ketika Natal tiba, di depan masjid tersebut selalu didirikan pohon Natal besar yang kerap sebagai tempat berfoto umat Kristiani Lebanon. Ini selalu dijadikan contoh sederhana betapa toleransi di Lebanon selalu terjaga kelestariannya.
Perayaan Natal di depan Masjid Al-Amin Beirut. Foto dari https://www.cbsnews.com/pictures/christmas-around-the-world-21-12-09/2/
Sebenarnya masih banyak lagi hal yang menarik dan asyik di Lebanon. Tetapi, karena banyak itulah tidak bisa semuanya diceritakan.
Melainkan harus berkunjung ke sana dan merasakan sendiri pengalaman seru di Lebanon. Karena memang asyik, nyaman, dan aman berlibur ke sana.
Tapi ketika sudah di sana jangan lupa tetaplah berkabar ke Kedutaan Besar Indonesia di sana. Selamat mengunjungi Lebanon.