Gelar RUPSLB, Bank BRI Minta Persetujuan Stock Split

17 Oktober 2017 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank BRI (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank BRI (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (18/10) besok. Perseroan akan meminta persetujuan untuk melakukan pemecahan nominal saham (Stock Split), seperti aksi korporasi yang pernah dilakukan pada 2011.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Bank BRI, Hari Siaga Amijarso mengatakan pemecahan nominal saham (Stock Split) dilakukan karena harga saham BBRI telah mengalami peningkatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan CAGR sebesar 14,02%. Namun volume perdagangan saham menunjukkan tren penurunan seiring dengan semakin tingginya harga saham.
"Melalui stock split perseroan bermaksud meningkatkan basis investor ritel domestik. Keberadaan investor ritel domestik diharapkan mampu memberi keseimbangan sekaligus untuk mendukung program ‘menabung saham’," kata Hari melalui keterangan resmi yang diterima kumparan (kumparan.com).
Perseroan melaksanakan pemecahan nominal saham dengan rasio 1:5, dengan pertimbangan rasio dimaksud merupakan rasio yang paling optimal bagi investor ritel. Harga saham setelah stock split berada pada kisaran Rp 3.000 dengan harga nominal menjadi Rp50 per saham.
ADVERTISEMENT
Dengan fraksi harga Rp10, Hari menambahkan, perseroan berharap mampu menarik investor ritel domestik secara lebih luas. "Dengan harga saham yang terjangkau, perseroan mengharapkan likuiditas perdagangan akan semakin meningkat," tutur Hari. Pelaksanaan pemecahan nominal saham juga mencerminkan optimisme perseroan terhadap pertumbuhan bisnis ke depan.
Menurutnya, Bank BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, salah satunya melalui pasar modal. Sebelumnya, Bank BRI bersama Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentra Efek Indonesia bekerja sama menyelenggarakan program "Desa Nabung Saham" yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat, khususnya di pedesaan bisa berinvestasi di instrumen saham.