Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
PKM Universitas Pamulang: Edukasi Instalasi Windows Di Panti Asuhan Nurul Badri
15 Desember 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Wendy Kautsar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pamulang Bersama Siswa-Siswi SMP Panti Asuhan Nurul Badri Menjelajah Dunia Teknologi
ADVERTISEMENT
Hari itu, mentari bersinar cerah di langit Bekasi Barat. Di Panti Asuhan Nurul Badri, suasana penuh semangat menyambut kedatangan tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pamulang. Anak-anak panti, dengan senyum ceria dan rasa ingin tahu yang besar, bersiap mengikuti kegiatan edukasi bertajuk “Edukasi Instalasi Windows”. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar teknologi, tetapi juga menjadi momen penuh kehangatan dan kebersamaan.
Awal yang Penuh Cerita: Ice Breaking untuk Menjalin Keakraban
“Siapa di sini yang suka bermain game di komputer?” Pertanyaan itu menjadi pembuka sesi ice breaking, diiringi dengan senyum hangat dari fasilitator. Tangan-tangan mungil segera terangkat, disertai cerita seru tentang game favorit mereka. Dari “Minecraft” hingga “Among Us”, anak-anak berbagi pengalaman mereka dengan penuh antusiasme.
ADVERTISEMENT
Untuk mencairkan suasana, tim fasilitator juga mengajak mereka bermain kuis logika sederhana. Tawa riuh terdengar ketika salah satu anak dengan percaya diri menjawab pertanyaan, meskipun jawabannya sedikit meleset. Namun, kesalahan itu tidak membuat mereka malu; justru, mereka semakin bersemangat untuk mencoba lagi.
Ice breaking ini menjadi lebih dari sekadar permainan. Ini adalah jembatan untuk membangun keakraban dan kenyamanan, sehingga anak-anak merasa percaya diri untuk berinteraksi dan belajar.
Membuka Jendela Pengetahuan: Pemaparan Materi Instalasi Windows
Setelah suasana mencair, kegiatan berlanjut ke sesi pemaparan materi. Fasilitator membuka dengan penjelasan dasar mengenai apa itu sistem operasi Windows. Dengan gaya bahasa sederhana dan diselingi humor ringan, mereka menjelaskan peran Windows dalam mengoperasikan komputer.
ADVERTISEMENT
“Bayangkan, Windows itu seperti otak komputer. Tanpa otak, komputer tidak akan bisa berpikir atau bekerja,” kata salah satu fasilitator, membuat anak-anak tertawa kecil. Penjelasan ini membawa pemahaman baru bagi mereka yang sebelumnya hanya menggunakan komputer tanpa mengetahui bagaimana cara kerjanya.
Fasilitator juga memaparkan manfaat menguasai keterampilan instalasi Windows, seperti:
Selain itu, fasilitator menunjukkan langkah-langkah persiapan instalasi, mulai dari membuat USB bootable hingga mengatur BIOS. Mereka juga menjelaskan pentingnya pembagian partisi hard disk untuk menjaga data penting tetap aman selama proses instalasi.
ADVERTISEMENT
Pengalaman Tak Terlupakan: Praktik Langsung Instalasi Windows
“Sekarang giliran kalian mencoba,” ujar fasilitator sambil mengarahkan anak-anak ke meja praktik. Wajah mereka menunjukkan antusiasme sekaligus rasa gugup. Dengan penuh semangat, mereka mulai mengikuti langkah-langkah yang telah diajarkan.
Salah satu anak, Fikri, terlihat kebingungan saat harus mengatur BIOS. Namun, dengan bimbingan fasilitator, ia berhasil menyelesaikan langkah tersebut. “Ternyata tidak sesulit yang aku pikirkan,” ujarnya dengan senyum lebar.
Praktik langsung ini memberikan pengalaman belajar yang mendalam. Anak-anak tidak hanya menghafal teori, tetapi juga memahami prosesnya melalui pengalaman nyata. Kesalahan kecil yang mereka temui selama praktik menjadi pelajaran berharga yang membuat mereka semakin percaya diri.
Membangun Keberanian: Sesi Tanya Jawab dengan Hadiah Menarik
ADVERTISEMENT
Setelah sesi praktik, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Anak-anak diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka pahami. Untuk memotivasi mereka, tim PKM menyediakan hadiah menarik bagi siapa saja yang berani bertanya.
“Apa yang harus dilakukan jika USB bootable tidak terbaca?” tanya salah satu peserta dengan penuh rasa ingin tahu. Fasilitator menjawab dengan sabar, menjelaskan langkah-langkah untuk memeriksa pengaturan BIOS atau mencoba USB di port lain.
Pertanyaan-pertanyaan lain, seperti cara membagi partisi hard disk atau mengatasi error saat instalasi, menunjukkan betapa seriusnya anak-anak dalam memahami materi. Hadiah berupa alat tulis dan buku catatan diberikan sebagai apresiasi atas keberanian mereka bertanya.
Akhir yang Menginspirasi: Penutupan dengan Penuh Makna
ADVERTISEMENT
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan plakat penghargaan kepada Ketua Panti, Ibu Sutinah, M.Pd., sebagai bentuk terima kasih atas kerja sama dan dukungan penuh dari pihak panti asuhan. Dalam sambutannya, Ibu Sutinah menyampaikan rasa terima kasih kepada tim Universitas Pamulang.
“Ilmu yang diberikan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. Semoga mereka dapat memanfaatkannya untuk masa depan yang lebih baik,” ujar beliau dengan penuh haru.
Penutupan dilengkapi dengan sesi foto bersama antara tim PKM dan peserta. Anak-anak, dengan senyum ceria, menunjukkan kebahagiaan mereka setelah mengikuti kegiatan ini. Foto tersebut menjadi kenang-kenangan indah yang akan selalu dikenang oleh semua pihak yang terlibat.
Kesimpulan: Membuka Mata Generasi Muda Terhadap Teknologi
Program “Edukasi Instalasi Windows” yang diadakan oleh Universitas Pamulang bukan hanya sekadar kegiatan belajar, tetapi juga sebuah langkah nyata untuk membuka mata generasi muda terhadap teknologi. Dengan bekal keterampilan ini, anak-anak Panti Asuhan Nurul Badri kini memiliki modal penting untuk menghadapi tantangan di era digital.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut serta mendukung pendidikan teknologi di Indonesia. Dengan semangat kebersamaan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. Seperti yang terlihat hari itu, kebersamaan dan ilmu dapat mengubah kehidupan, satu langkah kecil dalam dunia teknologi, tetapi sebuah lompatan besar menuju masa depan.
Wendy Kautsar, mahasiswa Teknik Informatika UNPAM