Pasar, Dulu dan Sekarang

widartik naningsih
Guru Sejarah di SMKN 3 Batu
Konten dari Pengguna
18 Januari 2022 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari widartik naningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo koleksi Enggar (Suasana Pasar Modern/Mall)
zoom-in-whitePerbesar
Photo koleksi Enggar (Suasana Pasar Modern/Mall)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada zaman dahulu orang berdagang atau berjualan harus di tempat khusus namanya pasar, yang merupakan tempat bertemu pedagang dan pembeli, dalam bayangan kita yang namanya pasar pasti tempatnya kumuh, becek, banyak sampah berserakan dan berbau sangat menyengat.
ADVERTISEMENT
Di area jalan dalam pasar biasanya ditempati para pedagang yang tidak mempunyai lapak sehingga untuk berjalan para pengunjung pasar agak sempit dan susah. Jika kita akan membeli barang di pasar harus pintar menawar karena para pedagang bila menawarkan barang bukan harga pas tapi harga yang jauh di atas harga aslinya, orang menawar biasanya setengah dari harga yang ditawarkan atau tiga perempatnya baru harga itu jadi, jika kita tidak dapat menawar dipastikan dapat barang dengan harga yang mahal.
Berdagang bisa juga dilakukan di rumah yang letaknya di pinggir jalan raya sehingga orang yang lewat bisa tahu bahwa di situ ada warung atau toko, jikalau kita buka toko di gang yang sempit biasanya tidak banyak terjual karena orang yang lewat di situ cuma sedikit hanya orang yang bertempat tinggal di gang itu saja.
ADVERTISEMENT
Barang yang di jual di warung atau di toko biasanya harganya pas, jadi tidak perlu menawar lagi tetapi bila warung atau toko itu sepi barang dagangan yang berupa makanan sudah banyak yang expired. Penjaga warung atau toko biasanya tergantung psikologis mereka, pada saat hati mereka sedang baik dengan ramah melayani pembeli tetapi saat lagi banyak masalah mereka menjadi kurang ramah dan mudah marah.
Selain di pasar tradisional ada juga pasar modern yaitu Mall dan Supermarket, para pengunjung bisa mengambil sendiri barang yang diinginkannya dan bisa memilih harganya sesuai dengan dana yang kita miliki, sehingga tidak perlu tawar - menawar, setiap barang yang di jual sudah ada lebel harganya tanpa harus takut uang yang kita bawa tidak mencukupi.
ADVERTISEMENT
Di Supermarket penataan barang dagangan di tata cukup rapi di rak dan etalase sesuai kelompok jenis barang dan biasanya di pisahkan antara kosmetik, detergen, obat – obatan, makanan bahan pokok atau sembako, sedangkan di Mall pemisahan tata letak barang dibedakan dari fungsinya misalnya pakaian khusus anak –anak dan balita, pakaian dewasa, peralatan sholat, pakaian dalam wanita dan pria, kosmetik, perhiasan, tas, sepatu, mainan anak – anak, khusus tas dan sepatu dibedakan sesuai merek.
Pemilihan pakaian di Mall kita bisa bebas untuk memilih dan mencoba karyawan Mall hanya akan mengawasi saja atau bila ada yang bertanya mereka akan membantu dengan ramah dan sopan, untuk kamar pas juga disediakan dan jumlahnya lebih dari satu tempat sehingga untuk mencoba pakaian tidak mengantre di kamar pas.
ADVERTISEMENT
Bangunan Mall biasanya terdiri lebih dari satu tingkat dan antar tingkat selain disediakan tangga biasa juga disediakan eskalator, sehingga pengunjung tidak perlu capek – capek naik turun tangga. Demi kenyamanan pengunjung juga di sediakan toilet sehingga mohon maaf bila pengunjung ingin buang air kecil dan lain - lain tidak perlu keluar Mall, pengunjung yang ingin sholat lima waktu juga di sediakan mushola lengkap dengan peralatannya berupa mukena, sajadah dan sarung.
Di masa pandemi, ada pembatasan sosial untuk menekan angkat penularan Covid – 19 masyarakat dilarang berkerumun, apalagi ke Mall atau supermarket ada pembatasan pengunjung yang boleh masuk hanya mereka yang sudah divaksin dengan menunjukkan kartu vaksin atau sertifikat vaksin atau aplikasi peduli lindungi sehingga kita tidak setiap saat bisa ke Mall atau Supermarket.
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya teknologi digital mulai bermunculan aplikasi berjualan online, masyarakatpun bisa berjualan juga secara online. Untuk bisa berjuangan online mereka tidak memerlukan lapak di pasar, toko dan warung yang lokasinya harus di pinggir jalan raya tetapi dimanapun kita berada kita bisa melakukan menawarkan barang dan melakukan transaksi perdagangan, kita hanya memerlukan gadget atau HP yang merupakan modal utama dalam melakukan transaksi.
Untuk menawarkan barang dagangan hanya di foto saja kemudian diaploud di aplikasi disertai lebel harga, para calon pembeli langsung bisa memilih barang yang diinginkan dan melakukan pemesanan barang masalah pembayaran bisa melalui bank atau Indomart atau bisa bayar di tempat ( COD ), kalau barang tidak sesuai dengan pemesanan bisa dikembalikan.
ADVERTISEMENT
Karena banyaknya group – group Whatsapp sehingga kadang masyarakat bisa numpang lapak di group – group WA tersebut dan biasanya barang diantar sendiri oleh pedagang ke pembeli. Kelebihan pembelian secara online pembeli tidak usah keluar rumah atau tempat kerja, mereka tetap di rumah dan tetap bekerja barang akan datang sendiri dengan diantar oleh kurir.
Kelemahan pembelian secara online pembeli tidak tahu kwalitas barang yang dipesan kadang bagus kadang tidak, apalagi kalau berupa pakaian jadi kadang – kadang setelah sampai pakaian terlalu kekecilan.
Photo koleksi Enggar (Suasana Pasar Tradisional)