Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Perkembangan Teknologi Vs Etika
2 Februari 2022 11:38 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari widartik naningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi bidang telekomunikasi pada sekitar tahun 2000 sampai sekarang ini sangat pesat terutama handphone hampir setiap tahun selalu mengalami perubahan, contoh pada awal munculnya handphone dengan bentuk agak tebal dengan layar kecil di atasnya dan bagian bawah keyboard. Dengan adanya handphone tersebut jarak bukan lagi menjadi penghalang kita untuk berkomunikasi seperti orang mengatakan dunia ada dalam genggaman.
ADVERTISEMENT
Untuk fungsi yang lain handphone bisa juga digunakan untuk foto tapi hasilnya kecil juga tidak bisa diedit, bisa untuk SMS, ada aplikasi game dengan bentuk yang masih sederhana dan untuk telepon biasa dengan membeli pulsa. Walaupun masih sederhana tetapi juga ada yang menyalahgunakan seperti adanya perselingkuhan melalui handphone kemudian penipuan dan pemerasan dengan menggunakan SMS mereka berpura – pura menjadi dokter, polisi, petugas Telkom, Indosat, undian berhadiah dan kadang-kadang berani menelepon korban dengan mengatakan ini dari Kepolisian dari rumah sakit dan lain sebagainya untuk meyakinkan korbannya dan masyarakat kita sudah banyak yang menjadi korban dari kalangan bawah sampai kalangan atas.
Pada dekade berikutnya muncul lagi handphone dengan tampilan layar lebar atau layar penuh dan keyboardnya juga ada dalam layar tersebut sehingga bila digunakan untuk foto hasilnya lebih besar dan gambarnya lebih bagus dan cerah seperti poster, aplikasi gamenya sudah agak bagus dan tiga dimensi ini sangat digemari anak – anak, sehingga mereka gemar berlama – lama main game akibatnya kalau disuruh belajar sangat susah dan cenderung malas, sudah terkontaminasi dengan aplikasi game. Anak – anak setelah adanya game tidak mau lagi untuk bermain di luar rumah dengan teman – teman sebayanya, akhirnya mereka kurang bersosialisasi dengan orang lain lebih asyik dengan dirinya sendiri, cenderung tidak memperdulikan orang – orang yang ada di sekelilingnya bahkan tetangga dekat pun mereka tidak mengenal.
ADVERTISEMENT
Biasanya orang tua ingin mengajak anak – anaknya untuk bersilaturahmi dengan keluarga sambil mengenalkan anak – anak mereka, sehingga saling mengenal dan menjalin keakraban sesama keluarga tetapi anak – anak sekarang lebih memilih untuk di rumah saja karena bisa bermain game di handphone untuk bertemu dengan kerabat dianggap kurang menarik. Apabila ada tamu yang berkunjung ke rumah di ajak untuk beramah – tamah dengan tamupun juga tidak mau, biasanya setelah bersalam – salaman kemudian masuk kamar lagi dan main handphone.
Setelah handphone dengan layar lebar ada lagi handphone Android di mana aplikasinya lebih canggih lagi yaitu, Vidio call, Whatsapp, aplikasi internet seperti Google, Chrome, Gmail, Maps, You Tube, Drive, Play Musik, Play Film, Google Meet, Zoom, CamScanner, WPS Office, SHAREit dan Facebook.
ADVERTISEMENT
Acara rapat di masa pandemi covid – 19 yang melarang adanya kita untuk berkerumun bisa dilaksanakan secara online atau rapat virtual dengan menggunakan aplikasi Google Mett dan Zoom semua yang hadir bisa tampak di layar handphone atau laptop, bila menginginkan untuk berkomunikasi lewat tulisan ada juga aplikasi Whatsapp di mana pengguna selain dapat berkomunikasi dengan tulisan juga bisa mengirimkan gambar dan vidio serta link bisa melakukan panggilan melalui aplikasi Whatsapp, apabila kita dalam perjalan kesulitan untuk mencari jalur menuju ke tempat tujuan bisa menggunakan aplikasi Maps di aplikasi tersebut ditunjukkan harus lewat jalur mana saja dengan peta untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Musik apapun yang kita kehendaki akan bisa kita temukan di aplikasi Play Musik dan setiap waktu bisa dinikmati dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Surat, foto, Surat Keputusan, Ijazah dan piagam bisa di scan sehingga hasilnya lebih bagus seperti aslinya dengan aplikasi CamScanner. Untuk melihat film tidak harus menonton ke gedung bioskop kita bisa melihat dari handphone melalui aplikasi Play Film mulai film Indonesia, Mandarin, Boliwood sampai film Barat sudah tersedia di aplikasi tersebut. Vidio – vidio parodi, ludruk dan ketoprak serta ceramah para ustaz sudah tersedia di aplikasi You Tube . Kita bisa membuat canel – canel tentang pariwisata, angkutan umum, cara membuat kue dan lain sebagainya melihat di aplikasi You Tube, aplikasi Drive untuk mengirim surat – surat penting dan dokumen, SHAREit dan Facebook merupakan media sosial yang bisa digunakan di handphone.
Seiring perkembangan teknologi dan masuknya budaya asing ke Indonesia banyak juga masyarakat yang hanya menggunakan teknologi teknologi tersebut kemudian melihat budaya – budaya dan kebiasaan asing melalui media sosial secara bebas serta menirukannya tanpa memikirkan apakah budaya tersebut sesuai dengan kepribadian kita atau tidak, saya sering melihat konten ibu – ibu dengan memakai daster berjoget – joget dan berjumpalitan fenomena yang seperti ini dampaknya akan menjatuhkan wibawa dan harga diri orang tua terhadap anak, sehingga sekarang ini banyak anak – anak yang tidak bisa menghargai orang tuanya lagi, dianggapnya orang tua sama dengan mereka bisa dengan bebas bertingkah laku.
ADVERTISEMENT
Kadang – kadang demi konten menghalalkan segala cara, ada yang dengan sengaja membuat sesuatu yang membahayakan dirinya dan orang lain, contoh temannya disuruh duduk di pinggir sungai kemudian ditendang hingga tercebur ke sungai, ada lagi seorang pemuda naik sepeda motor dan kelihatannya baru dengan kecepatan tinggi kemudian pemuda tadi sengaja melompat dari kendaraannya dan dibiarkan sepedanya masuk selokan, padahal orang tuanya membelikan sepeda motor tadi kredit dan belum lunas tetapi demi konten sepeda motor dengan sengaja dibuat rusak sebelum waktunya, ada juga yang sengaja membuat konten kontroversial, menghujat dan lain sebagainya sehingga memicu pro dan kontra di antara netizen tanpa memikirkan dampaknya yang penting followernya naik dan dapat keuntungan banyak.
ADVERTISEMENT
Masyarakat kita pada zaman dahulu sudah mempunyai kepandaian untuk menyaring budaya yang masuk ke negara kita, yang baik diterima dan yang jelek dibuang ini terjadi masa Hindu – Budha dan Islam dikenal dengan istilah local genius. Di zaman sekarang era globalisasi yang semuanya serba canggih dan begitu pesatnya informasi datang dari luar, masyarakat tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan mana yang buruk semuanya ditelan mentah – mentah. Bangsa kita yang dulu dikenal ramah – tamah dan berbudi luhur yang membuat kita dihargai oleh bangsa lain, sekarang ini malah kita yang dilecehkan oleh bangsa lain karena sudah tidak mempunyai budi pekerti yang luhur lagi. Seharusnya perkembangan teknologi ini menjadikan kita lebih bijaksana menyikapinya sehingga bisa lebih menguatkan karakter bangsa yang merupakan jati diri dan kepribadian adi luhung bangsa Indonesia.