Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Radio Internet: Kolaborasi Media dengan Siaran Menjangkau Dunia
25 Maret 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Widayekti Himawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi yang hidup di era 80 hingga 90-an pasti teringat betapa serunya cerita sandiwara radio Saur Sepuh, Misteri dari Gunung Merapi, Angling Dharma dan beberapa judul lain. Saya teringat ketika sandiwara Misteri dari Gunung Merapi diputar, seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga.
ADVERTISEMENT
Selama sandiwara berlangsung, dilarang ada yang bicara. Bahkan menggerakkan anggota tubuh juga dilakukan dengan hati-hati. Ini demi terdengarnya secara utuh percakapan para tokoh tanpa ada gangguan walau hanya sepatah kata.
Imajinasi tentang penggambaran tokoh maupun suasana yang ditampilkan mulai tumbuh dalam benak saya. Bisa jadi imajinasi saya berbeda dengan orang lain. Yang jelas, media radio memang memaksa pendengarnya untuk mengerahkan daya imajinasi, atas sajian acara yang mereka dengarkan.
Pernah suatu ketika, cerita Saur Sepuh diangkat menjadi film layar lebar. Benar saja, penonton yang datang meledak luar biasa. Upaya ini sangat sukses menarik perhatian para pendengar radio untuk menyaksikan sandiwara kesayangan mereka dalam bentuk visual. Sebagian besar dari mereka puas menyaksikan visualisasi sandiwara radio tersebut, yang mungkin sejalan dengan imajinasi mereka.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi Media
Zaman yang kian berkembang, memunculkan media baru bernama internet. Tak bisa dipungkiri, kini media tersebut menjadi kebutuhan pokok masyarakat milenial. Media ini dibutuhkan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari hal sepele hingga masalah penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Media internet kini benar-benar menjadi media serbaguna. Tak hanya informasi tertulis, media komunikasi yang menjadi pendahulunya seperti radio dan televisi, kini dapat dinikmati melalui media ini. Terjadilah kolaborasi antar media, yang kemudian menimbulkan banyak perubahan dalam dunia penyiaran.
Radio semula hanya didengarkan melalui sebentuk benda bernama pesawat radio dengan area terbatas, sesuai kemampuan jangkauan antena. Namun dari hasil kolaborasi ini, muncullah radio internet. Audience dapat mendengarkan siaran radio melalui alat lain seperti gawai maupun komputer, dengan jangkauan area yang jauh lebih luas. Kini bukan tidak mungkin radio dapat dinikmati oleh pendengar dari luar kota, luar provinsi, bahkan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Dalam laman Wikipedia disampaikan, radio internet yang juga dikenal sebagai web radio, net radio, streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran audio yang ditransmisikan melalui internet. Radio internet memiliki sebuah media streaming yang dapat menyediakan saluran audio terus menerus. Tidak ada kontrol operasional penyiaran seperti media penyiaran tradisional pada umumnya. Layanan radio ini dapat diakses dari belahan dunia manapun.
Jangkauan yang kian luas, jelas berpotensi meningkatkan jumlah pendengar pula. Audience yang mendengarkan siaran radio, tak terbatas hanya mereka yang berdomisili di sekitar stasiun radio. Jaringan internet menjadikan daya jangkau siaran menjadi nyaris tanpa batas.
Dari laman website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, data Nielsen Radio Audience Measuremen menunjukkan, jumlah pendengar tahun 2020 mengalami peningkatan sebanyak 31% dari tahun 2019. Terlebih ketika masa pandemi, diketahui bahwa pendengar radio konvensional justru meningkat tajam. Peningkatan mencapai 4 juta pendengar, yakni dari 13 juta menjadi 17 juta di wilayah Jakarta. Sementara menurut data Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2020/2021, televisi dan radio mengalami pertumbuhan sebesar 10,42% pada 2020.
ADVERTISEMENT
Menyaksikan Siaran Radio
Pada pertengahan tahun lalu, pimpinan memerintahkan saya untuk kembali melaksanakan tugas siaran. Ada sedikit keraguan tentang respons yang akan saya terima ketika suara saya kembali mengudara. Mengingat usia yang sudah tidak muda dan cukup lama vakum, membuat khawatir kehadiran saya kurang bisa diterima dengan baik.
Namun tiba-tiba muncul ide untuk mempromosikan acara yang akan saya bawakan. Saya mencoba mengunggah kegiatan saya di kabin siar melalui media sosial. Tak lupa saya sampaikan bahwa siaran radio kami bisa diikuti melalui live streaming di situs berita portal pemerintah dan radio garden.
Di luar dugaan, teman-teman media sosial saya ternyata cukup antusias untuk bergabung. Bahkan ada yang berdomisili di Kalimantan serta Taiwan. Dari sinilah terbukti, bahwa kolaborasi media ini sangat berhasil menjalin kedekatan dan meningkatkan jumlah pendengar .
ADVERTISEMENT
Sering juga radio kami menyiarkan siaran langsung melalui channel youtube, seperti pertunjukan wayang kulit, ketoprak, talk show dan lain sebagainya. Bahkan, saat awal pandemi, radio pemerintah juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk pembelajaran siswa sekolah.
Kini sudah menjadi hal biasa, ketika acara radio tak hanya bisa didengarkan, namun bisa pula disaksikan. Saat ini terbuka kemungkinan bagi para pendengar radio, untuk bisa menyaksikan penyiar-penyiar kesayangan mereka beraksi di belakang mikrofon. Ada penyiar radio yang sengaja mengunggah aktivitas siaran mereka di kabin siar, demi bisa berinteraksi lebih luas dengan para pendengarnya. Penyiar bisa melayani permintaan lagu dari pendengar yang berdomisili di luar kota, luar provinsi bahkan mungkin bisa hingga ke luar negeri.
Peran media radio saat ini menjadi kian kompleks. Siarannya tak hanya bisa didengar, namun juga bisa disaksikan. Kemajuan teknologi menjadi sesuatu yang harus dimanfaatkan untuk meraih peningkatan dalam berbagai hal. Tentu saja, ini merupakan kesempatan bagi kita untuk terus berkreasi dan berinovasi. Jangan pernah berhenti menciptakan hasil karya yang berkualitas, karena fasilitas untuk publikasi kian terbuka luas.
ADVERTISEMENT
Penulis : Widayekti Himawan, Pengolah Informasi Media pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang.