Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
In Memoriam Romo Yatno
5 Juli 2017 15:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Widihasto Wasana Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
agi ini banjir ucapan duka cita mengalir di banyak group WhatsApp juga diunggah di sejumlah media sosial merespon kabar meninggalnya Romo Yosep Suyatno Hadiatmojo Pr semalam di Jakarta paska operasi jantung. Banyaknya pihak yang merasa kehilangan atas berpulangnya Romo Yatno menjadi salah satu tanda kiprah dan jaringan meluas almarhum di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ingatan saya melayang 19 tahun lalu. Saya lupa harinya. Yang pasti tanggalnya 19 Mei 1998. Kami aliansi besar sejumlah organisasi gerakan mahasiswa yang bernaung di bawah Gerakan Rakyat Yogyakarta tengah rapat akhir di kampus Janabadra Pingit finalisasi aksi Pisowanan Agung di Pagelaran Kraton. Ditengah rapat seorang rekan memberi tahu bahwa ada tamu mencari saya. Dalam hati saya berkata ia pasti Romo Yatno. Beberapa hari sebelumnya melalui perantara rekan lain kami janjian ketemu untuk membicarakan keterlibatan Forum Persaudaraan Umat Beriman FPUB dalam aksi massa 20 Mei.
Saat saya keluar dari ruang rapat dan menjumpai beliau langsung tersenyum. Saya berucap "Romo Yatno njih?.." Saya memang belum pernah bertemu secara langsung. Hanya beberapa rekan menceritakan tentang beliau. Istilahnya kenal nama. Sejurus kemudian saya langsung menyampaikan konsep acara, rundown dan hal-hal teknis lain. Singkat cerita saat aksi sejuta massa pisowanan agung di Pagelaran Kraton 20 Mei 1988 kawan-kawan FPUB dari berbagai lintas agama termasuk Romo Yatno turut tampil ke atas panggung dan secara bergantian mereka memadahkan doa untuk keselamatan NKRI.
ADVERTISEMENT
Paska Reformasi 1998 hingga tahun 2017 tak terhitung kami bersinggungan kiprah sosial dengan Romo Yatno. Baik aksi-aksi lapangan, rapat-rapat konsolidasi, forum dialog, acara-acara kebudayaan, dan lain sebagainya. Romo Yatno juga berpindah-pindah tugas. Sepengetahuan saya sejak bertugas di Jetis beliau pindah ke Somohitan dan selanjutnya Kemetiran. Dalam rentang waktu itu beliau banyak menginisiasi munculnya gerakan-gerakan sosial lintas elemen masyarakat seperti relawan tanggap bencana, recovery paska gempa bumi Jogja dan juga erupsi Gunung Merapi.
Saya pribadi mencatat sejumlah kesan atas Romo Yatno. Beliau type orang yang lebih suka aksi nyata daripada berlama-lama larut berdiskusi. Seringkali tatkala kita janjian ketemu praktis tidak butuh waktu lama membicarakan substansi namun langsung teknis lapangan.
ADVERTISEMENT
Berikutnya beliau adalah sosok yang entengan alias ringan tangan. Beliau tidak wigah-wigih turun jalan terlibat dalam aksi-aksi jalanan yang dikemas dalam bentuk aksi budaya. Jubah Romo yang disandangnya bukan penghalang untuk ajur ajer alias membaur dengan masyarakat. Status Romo baginya seolah "hanya" berlaku saat ngunjukke misa. Selepas itu Romo Yatno adalah aktivis yang tlusap-tlusup kesana kemari mengkonsolidir pembangunan kawasan pedesaan seperti pembuatan instalasi air, pembangunan jembatan, penanaman pohon dan lain sebagainya.
Hal kuat lain yang memancar dari pribadi Romo Yatno adalah komitmennya terhadap persoalan kemanusiaan dan kebangsaan. Romo Yatno sangat getol terhadap isu-isu yang mencederai kemanusiaan seperti maraknya aksi-aksi kekerasan, kemiskinan, intoleransi, ketidakadilan, respon terhadap dampak sosial bencana alam serta problem-problem kebangsaan. Dalam sejumlah kesempatan ia banyak menyitir metode perjuangan Romo YB. Mangunwijaya yang lebih berpihak dalam perspektif korban.ejujurnya di tengah situasi kebangsaan seperti ini kita masih sangat membutuhkan karya-karya kemanusiaan seperti yang dikerjakan Romo Yatno. Namun Tuhan lah Sang Pemilik Kedaulatan atas hidup manusia. Tentu Ia memanggil pulang Romo Yatno mengandung maksud yang harus kita resapi. geng tindak Romo Yatno. Semangat juangmu semoga menular kepada generasi muda agar mengikuti jejakmu sebagai pejuang kemanusiaan. Berkah Dalem.
ADVERTISEMENT
Widihasto Wasana Putra
- Koordinator Gerakan Rakyat Yogya 1998
- Ketua Sekber Keistimewaan DIY
- Ketua Gerak