Kesiapan Menghadapi Tantangan Pangan Global

Buruh tani menanam padi di area persawahan Tamarunang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/6/2022). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO

Pertumbuhan ekonomi nasional yang telah dirilis Badan Pusat Statistik menggembirakan dan membangkitkan optimisme semua pihak dalam menghadapi kondisi ekonomi nasional. Angka 5,44 persen secara year on year pada kuartal II Tahun 2022, merupakan salah satu indikator yang semakin menunjukkan kondisi kebangkitan ekonomi nasional kita di tengah berbagai tantangan dan kondisi yang tidak mudah selama pandemi.

Sektor transportasi dan pergudangan merupakan kontributor utama dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27 persen. Ketika dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya maka mengalami pertumbuhan sebesar 3,72 persen dengan kontributor tertinggi adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,15 persen.

Fenomena menarik untuk kita perhatikan bersama bahwa sektor pertanian mampu memberikan pertumbuhan tertinggi dan bahkan yang tetap bertahan selama pandemi saat semua sektor mengalami kontraksi.

Pedagang sayur melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Keterjangkauan harga kebutuhan pokok pangan melalui penguatan daya beli masyarakat merupakan salah satu perhatian prioritas. Pada rilis BPS bulan Juni lalu yang menyebutkan bahwa inflasi pada bulan Juni 2022 sebesar 0,61 persen dengan penyumbang inflasi terbesar adalah komoditas cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.

Disebabkan karena gagal panen dan curah hujan yang tinggi yang menyebabkan terganggunya proses distribusi. Secara tahunan inflasi yang tertinggi selama lima tahun terakhir yakni menembus angka 4,35 persen semenjak Tahun 2017.

Hal ini seharusnya membutuhkan perhatian serius pada tahun-tahun ke depan dalam menjaga stabilitas dan peningkatan daya beli masyarakat harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Selain itu, usaha yang harus dilakukan dalam mengantisipasi fenomena alam ini yang tentunya yang harus disiapkan. Agar rantai pasok produk pokok masyarakat tidak terganggu dan tetap terjamin ketersediaannya.

Penjual menunjukkan stok cabai dagangannya di Pasar Palima Palembang,Sumsel. Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly

Prediksi kemahalan pangan secara global pada akhir Tahun 2022 menurut pernyataan menteri keuangan Sri Mulyani merupakan sebuah peringatan dini yang perlu perhatian bersama. Dengan potensi jumlah penduduk yang sangat besar menurut hasil sensus penduduk BPS Tahun 2020 sebesar 270,20 juta jiwa, Indonesia negara yang tidak akan berdiam diri dengan tantangan besar ini.

Kepastian stok pangan dengan harga yang tetap terjangkau semua lapisan masyarakat merupakan perhatian utama saat ini. Potensi produksi padi nasional periode Januari – April 2022 yang telah diprediksikan naik sebesar 7,7 persen atau setara dengan 14,63 juta ton menurut rilis tahunan BPS sebuah harapan segar terhadap tantangan pangan ke depan.

Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan potensi pangan lokal yang terus didorong pemerintah saat ini juga menjadikan salah satu solusi ketergantungan terhadap produk pangan luar.

Petani menanam padi di persawahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (6/6/2022). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO

Penyiapan masyarakat secara mikro dengan diversifikasi pangan lokal merupakan salah satu alternatif yang sepatutnya terus digalakkan pemerintah. Kesiapan masyarakat dalam mengonsumsi bahan makanan pokok selain beras seperti ketela, jagung, sagu dan umbi-umbian lainnya juga perlu di edukasi secara terus menerus dan berkelanjutan.

Karena tidaklah mudah untuk mengubah kebiasaan umum masyarakat yang selama ini telah menjadikan beras sebagai makanan pokok untuk beralih ke sumber karbohidrat lainnya tanpa diawali dengan sebuah pembiasaan sejak dini.

Ketahanan pangan keluarga secara menyeluruh dengan dukungan kebijakan program pemerintah secara nasional maka potensi untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional akan tidak terlalu berat untuk direalisasikan.

oleh: Widiatmoko-Statistisi BPS Prov D.I Yogyakarta

Referensi:

Berita Resmi Statistik BPS No. 21/03/Th. XXV, 1 Maret 2022

Berita Resmi Statistik BPS No. 45/07/Th. XXV, 1 Juli 2022

Berita Resmi Statistik BPS No. 51/07/Th. XXV, 15 Juli 2022

Berita Resmi Statistik BPS No. 53/08/Th. XXV, 1 Agustus 2022

Berita Resmi Statistik BPS No. 60/08/Th. XXV, 5 Agustus 2022