Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kunjungan Meningkat, Meski Wisatawan Tak Lama Menginap
5 Februari 2025 16:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari widiatmoko tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kunjungan Wisata
Rangkaian libur sekolah dan Natal 2024, serta tahun baru 2025 menjadikan berbagai destinasi wisata mulai dipadati wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Kondisi ini tentunya menggembirakan bagi pelaku bisnis sektor transportasi, akomodasi, komunikasi dan tentunya pariwisata secara langsung. Setelah bertahan di masa-masa sulit pandemi, kini saatnya pariwisata mulai bangkit kembali terbukti dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2024 secara nasional sebesar 11,36 persen yang tergabung dalam sektor jasa lainnya. Perlahan namun pasti semakin terlihat geliat di sektor pariwisata dan pendukungnya untuk kembali berseri dan semakin mempesona. Kontribusi yang diberikan jasa lainnya bukanlah yang utama, hanya 2,14 persen terhadap total PDB Indonesia namun ketika kita melihat secara regional tentu daerah-daerah tujuan wisata akan bisa berdampak utama terhadap geliat ekonominya.
ADVERTISEMENT
Menurut Berita Resmi Statistik pada 3 Februari 2025 jumlah perjalanan wisatawan nusantara pada Desember 2024 mencapai 101,08 juta perjalanan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 25,40 persen apabila dibandingkan pada bulan November 2024. Selama Januari – Desember 2024, perjalanan wisatawan nusantara di Indonesia mencapai 1,02 miliar perjalanan. Jumlah ini naik 21,61 persen dibandingkan dengan kumulatif periode yang sama pada tahun 2023.
Selain itu jumlah wisatawan mancanegara juga mengalami peningkatan kunjungan selama tahun 2024. Pada Desember 2024, kunjungan wisman di Indonesia mencapai 1,24 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 13,95 persen dibandingkan dengan November 2024 month-to-month dan naik 8,72 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu. Sehingga secara umum baik wisatawan mancanegara maupun nusantara mengalami peningkatan yang signifikan.
Hunian Hotel
ADVERTISEMENT
Secara rata-rata tingkat penghunian hotel berbintang mengalami penurunan pada Desember 2024 sebesar 1,68 persen dibandingkan tahun 2023 namun apabila dibandingkan bulan November 2024 mengalami peningkatan sebesar 3,10 persen. Seiring dengan bertambahnya wisatawan ternyata tidak tidak selalu sejalan dengan peningkatan hunian hotel berbintang yang justru mengalami penurunan. Namun berbeda dengan tingkat penghunian hotel berbintang, tingkat penghunian hotel nonbintang pada Desember 2024 mencapai 28,96 persen, yang justru mengalami kenaikan 0,29 persen dibandingkan Desember 2023. Sementara itu rata-rata lamanya tamu menginap di hotel berbintang tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan Desember 2023 yaitu rata-rata 1,57 malam.
Yogyakarta sebagai contoh destinasi wisata nasional maupun mancanegara mengalami fenomena yang berbeda dalam tingkat penghunian kamar hotel jika dibandingkan kondisi secara nasional. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Desember 2024 mengalami kenaikan 6,52 persen dibandingkan bulan November 2024. Kunjungan wisatawan nusantara ke Daerah Istimewa Yogyakarta selama Januari-Desember 2024 naik 24,95 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Tingkat penghunian kamar hotel bintang di D.I. Yogyakarta pada bulan Desember 2024 sebesar 70,24 persen, naik 9,26 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Demikian juga pada hotel non bintang sebesar 31,28 persen, yang mengalami kenaikan sebesar 7,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat penghunian hotel dan semakin lama rata-rata menginap tentu akan menambah besar perputaran rupiah yang dibelanjakan oleh wisatawan. Sehingga akan semakin menambah transaksi keuangan dan belanja yang ada pada suatu wilayah.
ADVERTISEMENT
Permasalahan nasional yang terjadi adalah penurunan rata-rata lama menginap di hotel berbintang, meski jumlah kunjungan pariwisata terus meningkat. Penurunan tingkat penghunian kamar hotel menunjukkan bahwa meskipun jumlah kunjungan meningkat, distribusi kunjungan wisatawan belum merata di berbagi destinasi wisata. Oleh karena itu hadirnya pemerintah sangat penting dan dibutuhkan bagi pelaku sektor pariwisata. Pemerataan akses dan peningkatan fasilitas penunjang di berbagai destinasi wisata daerah perlu terus ditingkatkan untuk kunjungan wisatawan yang lebih lama untuk menginap di hotel.
Sumber:
Berita Resmi Statistik, No. 11/02/Th. XXVIII, 3 Februari 2025, BPS 2025
Berita Resmi Statistik, No. 17/02/Th. XXVIII, 5 Februari 2025, BPS 2025
Widiatmoko – Statistisi BPS Prov D.I. Yogyakarta
ADVERTISEMENT
Live Update