Konten dari Pengguna

Bahagia Itu Pilihan, Tapi Kenapa Sulit?

Widya Kurniawan
Saya seorang karyawan swasta di PT Rimba Partikel Indonesia dan saat ini saya sedang hobi menulis artikel blog.
19 Agustus 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Widya Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita sering mendengar ungkapan "bahagia itu pilihan". Implikasinya jelas: kita memiliki kendali penuh atas emosi kita dan bisa memilih untuk merasa bahagia kapan pun kita mau. Namun, mengapa dalam praktiknya, kebahagiaan sering terasa seperti tujuan yang sulit diraih?
Source : Pixabay

Bahagia Itu Pilihan: Lebih dari Sekadar Emosi

ADVERTISEMENT
Bahagia itu Pilihan dan bukan sekadar emosi sesaat yang bisa kita hidupkan atau matikan seperti saklar lampu. Ini adalah keadaan pikiran yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetika, lingkungan, pengalaman hidup, dan kondisi kesehatan fisik dan mental.

Mengapa Sulit Merasa Bahagia?

Perbandingan Sosial: Membandingkan diri dengan orang lain di media sosial atau lingkungan sekitar dapat memicu perasaan iri dan tidak puas.
ADVERTISEMENT
Source : Pixabay

Strategi untuk Meningkatkan Kebahagiaan

Meskipun kebahagiaan tidak selalu mudah diraih, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan emosional kita:
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Kebahagiaan adalah perjalanan, bukan tujuan. Meskipun kita tidak dapat selalu mengendalikan keadaan di sekitar kita, kita memiliki kekuatan untuk memilih bagaimana kita merespons keadaan tersebut. Dengan upaya yang konsisten, kita dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan menjalani hidup yang lebih bahagia.