Differentiated Instruction dalam Kurikulum Merdeka: Siapkah Guru-Guru Kita?

Widya Rizky Pratiwi (MPBI Universitas Terbuka)
Widya Rizky Pratiwi adalah dosen Magister Pendidikan di Universitas Terbuka. Ketertarikan adalah menulis. Widya telah memiliki beberapa buku solo dan antologi. Fokusnya adalah perkembangan bahasa Inggris, strategi belajar, dan inovasi pengajaran
Konten dari Pengguna
23 Agustus 2023 16:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Widya Rizky Pratiwi (MPBI Universitas Terbuka) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru mengajar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru mengajar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbicara adalah keterampilan yang paling dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa asing khususnya Bahasa Inggris (English as a Foreign Language) karena keterampilan berbicara adalah bentuk komunikasi utama. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan mengekspresikan pendapat secara lisan dalam Bahasa Inggris dengan baik dan penuh percaya diri merupakan sebuah modal dasar untuk turut andil dalam komunikasi dan interaksi dunia karena Bahasa Inggris adalah bahasa pergaulan dunia (International Lingua Franca).
ADVERTISEMENT
Fenomena tersebut tentunya menuntut guru Bahasa Inggris untuk mengajarkan keterampilan berbahasa Inggris lisan sesuai kebutuhan dan ketertarikan siswa agar mereka memiliki kemampuan berbicara yang baik dalam kehidupan nyata dengan penuh percaya diri. Sayangnya, kemampuan berbicara merupakan salah satu permasalahan besar bagi siswa karena untuk dapat berbahasa Inggris secara lisan dengan baik melibatkan banyak hal yang menurut mereka rumit. Selain itu, tidak mudah untuk menguasai keterampilan berbicara yang baik dalam waktu yang singkat.
Sejumlah karakteristik, antara lain pemahaman mendengarkan, kebenaran tata bahasa, pengucapan, aksen, kosa kata, ketertarikan, dan kepercayaan diri berdampak pada pembelajaran bahasa Inggris, khususnya kemampuan berbicara. Rasa percaya diri siswa yang tinggi dapat membantu mereka belajar bahasa dengan lebih baik, terutama ketika mereka berbicara yang berdampak pada kecenderungan dan keinginan untuk berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Memiliki rasa percaya diri dapat membantu siswa untuk berbahasa Inggris lisan dengan lancar selama proses belajar mengajar, baik dalam diskusi kelompok maupun presentasi di depan kelas. Oleh karena itu, metode dan teknik guru Bahasa Inggris dalam membangun kepercayaan diri siswa dalam berbahasa Inggris terus menjadi fokus pada bidang pengajaran Bahasa Inggris.
Guru perlu menemukan cara bagaimana siswa dapat berlatih berbicara dan mengekspresikan diri mereka dengan lebih percaya diri jika mereka ingin mencapai tujuan akhir pembelajaran bahasa. Pembelajaran Bahasa Inggris dapat menggunakan berbagai media atau strategi untuk merangsang siswa menjadi percaya diri, aktif dan kreatif. Salah satu strategi yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berbicara adalah Differentiated Instruction.
Differentiated Instruction adalah apa yang terjadi di kelas sebagai upaya memberikan siswa berbagai metode untuk menyerap pengetahuan, memahami konsep, dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Differentiated Instruction merupakan upaya guru untuk memfasilitasi perbedaan antar siswa di dalam kelas. Guru akan memberikan instruksi yang bervariasi kepada setiap kelompok untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, mendorong kreativitas, dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.
ADVERTISEMENT
Dengan berdiskusi atau mempresentasikan hasil kerja dalam kelompok, siswa akan lebih percaya diri dan tidak takut atau grogi saat berbicara bahasa Inggris. Agar setiap siswa dapat belajar secara efisien, kelas berbasis Differentiated Instruction menawarkan beberapa metode dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris untuk memperoleh pengetahuan, memproses atau mengkonstruksi makna konsep, dan menciptakan produk.
Differentiated Instruction adalah pembelajaran yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk meningkatkan potensinya. Melalui pembelajaran yang berdiferensiasi, rasa percaya diri dapat muncul dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Guru tidak membatasi bahan dasar, proses, dan produk yang dihasilkan siswa.
Namun, penerapan Differentiated Instruction bukanlah hal yang mudah karena pembelajaran terkesan berantakan. Meskipun para guru tertarik untuk mengajar dengan Differentiated Instruction, namun masih banyak yang enggan melakukannya karena menurut mereka banyak hal yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan pengajaran berbasis Differentiated Instruction ini. Guru hendaknya mampu menyediakan berbagai konten pembelajaran yang disesuaikan dengan minat dan jenjang siswa serta menyiapkan beberapa alat penilaian.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Differentiated Instruction sebenarnya menguntungkan siswa dengan memaksimalkan potensi mereka dan mengembangkan rasa percaya diri mereka dalam berbicara. Differentiated Instruction merupakan salah satu bentuk implementasi sekolah penggerak sebagai dukungan terhadap Kurikulum Merdeka. Siswa dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka sendiri.
Program ini sebagai upaya pencapaian profil siswa pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter serta dimulai dari sumber daya manusia (kepala sekolah dan guru) yang unggul guna mengembangkan hasil belajar siswa secara holistik. Meski diferensiasi produk, namun hasilnya cukup memuaskan karena siswa dapat mengerjakan tugas sesuai minat dan kemampuan masing-masing.
Penulis:
Dr. Widya Rizky Pratiwi, S. Pd., MM (Universitas Terbuka)
Rika Sandi Arianto, S.Pd (Universitas Terbuka)
Dr. Juhana, M.Pd (Universitas Terbuka)
ADVERTISEMENT