Mengenang Hari Buruh: Pilar Hak-hak Pekerja dan Pendidikan untuk Solidaritas

Widya Rizky Pratiwi (MPBI Universitas Terbuka)
Widya Rizky Pratiwi adalah dosen Magister Pendidikan di Universitas Terbuka. Ketertarikan adalah menulis. Widya telah memiliki beberapa buku solo dan antologi. Fokusnya adalah perkembangan bahasa Inggris, strategi belajar, dan inovasi pengajaran
Konten dari Pengguna
1 Mei 2024 7:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Widya Rizky Pratiwi (MPBI Universitas Terbuka) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi May Day Foto: Basith Subastian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi May Day Foto: Basith Subastian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tahun, saat kalender berganti bulan dari April ke Mei, dunia memperingati Hari Buruh. Tanggal yang dicatat dalam sejarah dari peristiwa tragis yang terjadi di Chicago pada tahun 1886 ini, kini menjadi sebuah momen penting yang lebih dari sekadar perayaan atau hari libur. Hari Buruh adalah sebuah panggilan untuk merenungkan perjuangan yang dilakukan oleh kaum pekerja dalam sejarah panjang pergerakan buruh.
ADVERTISEMENT
Asal usul Hari Buruh memang dipenuhi dengan kepedihan. Pada tanggal 1 Mei 1886, kota Chicago menjadi saksi dari pertemuan ribuan pekerja yang berkumpul dengan satu tujuan: memperjuangkan hak-hak mereka. Di bawah sorotan lampu jalan yang redup, mereka berseru untuk jam kerja yang lebih manusiawi, yang dikenal sebagai "Delapan Jam untuk Pekerja, Delapan Jam untuk Istirahat, Delapan Jam untuk Rekreasi".
Namun, apa yang dimulai sebagai demonstrasi damai berubah menjadi kerusuhan mengerikan ketika kekerasan meletus setelah bentrokan dengan kepolisian. Puluhan pekerja tewas atau terluka, dan darah mereka yang tercecer di jalanan Chicago menjadi simbol dari perjuangan yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
Namun, Hari Buruh tidak hanya tentang mengenang masa lalu yang tragis. Lebih dari itu, hari ini menjadi waktu yang tepat untuk menghargai kontribusi luar biasa yang telah diberikan oleh kaum pekerja dalam membangun masyarakat modern.
ADVERTISEMENT
Ini adalah saat di mana kita dipanggil untuk mengingat kembali bahwa hak-hak pekerja, seperti upah yang layak, kondisi kerja yang adil, dan perlindungan terhadap eksploitasi, masih memiliki relevansi yang sangat besar. Dalam dunia yang terus berkembang dan berubah dengan cepat, nilai-nilai ini tetap menjadi pilar-pilar yang harus dipertahankan dan diperjuangkan.
Pendidikan memegang peranan penting dalam memperingati Hari Buruh. Melalui pengajaran sejarah pergerakan buruh yang mendalam, siswa dibekali dengan pemahaman yang lebih baik tentang perjuangan yang telah dilakukan oleh para pekerja sebelumnya.
Mereka belajar bahwa hak-hak yang mereka nikmati saat ini tidak terwujud dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil dari perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Dengan memahami hal ini, siswa diharapkan dapat menghargai nilai-nilai hak-hak pekerja lebih dalam, serta merasa terpanggil untuk melanjutkan perjuangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hari Buruh adalah sebuah peringatan yang menyentuh hati, yang mengajak kita untuk tidak hanya memperingati masa lalu yang penuh perjuangan, tetapi juga untuk memikirkan masa depan yang lebih adil dan inklusif bagi semua pekerja. Itu adalah panggilan untuk memperkuat solidaritas di antara semua kaum pekerja, untuk bersama-sama berjuang demi terciptanya dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Semoga, dalam memperingati Hari Buruh, kita dapat merayakan prestasi-pekerja prestasi-pekerja masa lalu, sambil berkomitmen untuk terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah bagi semua. Melalui tulisan ini, penulis ingin mengucapkan “Selamat hari buruh.”