Istilah Taaruf yang Benar dalam Islam Terhadap Masyarakat

widya sari
Mahasiswi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
1 Mei 2022 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari widya sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kartun taaruf pernikahan.shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kartun taaruf pernikahan.shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Dalam hidup manusia bersosialisasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat dan tidak dapat hidup sendiri, mereka membutuhkan orang lain sebagai makhluk sosial. Dalam bersosialisasi manusia memiliki 4 tingkatan siklus kehidupan yaitu:
ADVERTISEMENT
1) Masa kanak-kanak
2) Masa remaja
3) Masa dewasa
4) Masa tua dan menuju kematian
Tujuan sosialisasi dalam berkenalan:
a) Agar manusia dapat hidup dengan baik dalam bermasyarakat
b) Agar manusia dapat menyesuaikan perilakunya terhadap masyarakat dan menyesuaikan diri dengan budaya yang telah pasti.
c) Agar manusia mampu berperan aktif dan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Tata cara bersosialisasi dalam masyarakat:
1. Bergaul dengan niat baik
2. Tidak egois
3. Buang rasa malu dan takut
4. Sopan santun
5. Tersenyum
Kemudian kebutuhan bersosialisasi bagi manusia terkadang muncul perasaan ketertarikan, kepedulian dan dorongan untuk berhubungan dalam jangka waktu yang lama. Hal inilah yang membuat seseorang ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan dan berlaku pada masa dewasa, salah satu yang di tempuh adalah pacaran dan taaruf.
ADVERTISEMENT
Taaruf dalam islam adalah saling mengenal atau berkenalan dengan yang lainnya dan menjalin hubungan yang baik tanpa memandang perbedaan. Hal ini telah dijelaskan dalam surat al-hujurat ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai manusia! kami telah menciptakanmu dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa dan bersuku untuk kalian saling mengenal, sungguh orang yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertakwa sungguh Allah maha mengetahui.”
Ayat diatas nyata perintah untuk saling mengenal antara bangsa, suku, dan warna kulit yang berbeda karena derajat manusia semua sama dan tidak ada perbedaan.
ADVERTISEMENT
berlaku pergeseran arti taaruf terhadap masyarakat karena pada fase dewasa ada tiga hal yang diinginkan yaitu: bekerja, menikah dan menjadi orang tua bagi anak-anaknya.
Pengertian taaruf dalam pernikahan adalah proses perkenalan antara laki-laki dan perempuan untuk mengenali calon pasangan hidup sebelum menikah dengan mengikutsertakan seseorang.
taaruf dalam pernikahan adalah proses mengenalkan seseorang untuk mewujudkan sebuah pernikahan bukan sekadar coba-coba taaruf akan mulia jika ada niat yang suci kemudian seseorang akan mendapatkan seperti yang diinginkannya.
Selain taaruf ada juga pacaran, pacaran sangat fenomena yang dekat dengan masyarakat pacaran seringkali dianggap tren yang hanya bertujuan agar gaul tetapi pacaran pada zaman ini berdampak buruk karena terjadinya hamil di luar nikah.
sebagian orang menyalah gunakan taaruf tanpa mematuhi aturan-aturan yang berlaku hanya untuk sekadar menutupi tindakan berpacaran. Sebagian laki-laki dan perempuan mengetahui dampak buruk dari pacaran dan juga perbuatan yang mendekati zina.
ADVERTISEMENT
Pacaran dengan taaruf dalam pernikahan sangat berbeda tujuan pacaran hanya untuk bermesraan dan bersenang-senang tanpa adanya ikatan yang pasti karena tidak selamanya pacaran memiliki niat untuk menikah sedangkan tujuan taaruf dalam pernikahan sudah jelas untuk menikah dengan niat yang suci, perbedaan antara taaruf dalam pernikahan dan pacaran:
1. Taaruf adalah perbuatan yang mulia karena menjaga diri dari hal-hal yang dilarang di dalam islam sedangkan pacaran merupakan perbuatan yang mendekati zina dan dilarang dalam islam.
2. Taaruf bertujuan untuk menikah dengan ikatan dan niat yang suci sedangkan pacaran bertujuan untuk bermesraan tanpa adanya ikatan dan niat yang suci.
3. Taaruf memiliki jangka waktu yaitu maksimal tiga bulan jika lebih lama namanya bukan taaruf melainkan pacaran sedangkan pacaran tidak memiliki jangka waktu untuk mengakhiri hubungannya.
ADVERTISEMENT
4. Orang yang berani melakukan taaruf berarti mentalnya siap untuk menikah sedangkan pacaran belum tentu memiliki mental untuk siap menikah.
5. Dalam proses taaruf dilarang berbohong dan wajib menceritakan dirimu apa adanya seperti: biodata, sifat buruk dan baik, bahkan penyakit yang pernah diderita dengan hal ini kamu akan lebih mengetahui tentang calon pasanganmu beda halnya dengan pacaran di dalam pacaran terkadang masih merasa belum dapat mengenal pasangan nya karena yang ditunjukkan adalah hal-hal baik yang hanya pasanganmu tahu yang terbaik darimu saja.
Berkembangnya teknologi digital yang sangat cepat dan muncul berbagai macam media sosial di kalangan masyarakat, seperti: whatsapp, facebook, instagram, tantan, litmatch dan lainnya, yang bertujuan untuk saling mengenal dan berkenalan tanpa adanya batas jarak dan waktu.
ADVERTISEMENT
Tata cara taaruf (pernikahan)
ada beberapa hal yang harus diingat akhwat atau ikhwan ketika melakukan taaruf:
1. Menjaga pandangan dan hatinya
jangan membiarkan pandangan dan hati bebas dari hal yang telah Allah haramkan
2. Tidak mengandung dosa dalam tema pembicaraan
ketika berkomunikasi dengan pasangan taaruf harus berhati-hati dalam mencari tema pembicaraan.
3. Tidak bermesraan
4. Menutupi aurat masing-masing sesuai aturan di dalam Islam