Bangun LRT Palembang, Pemerintah Baru Bayar Rp 2 Triliun ke Waskita

17 Maret 2017 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kondisi Pembangunan LRT Palembang (Foto: Dok. Djoko Setijowarno)
PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah ditunjuk sebagai kontraktor pengerjaan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan. Hal ini sesuai Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) di Sumatera Selatan November 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
Waskita mendapatkan wewenang untuk mengerjakan konstruksi bangunan yaitu berupa jalur kereta melayang (elevated), stasiun dan depo. Sementara itu pengoperasian diserahkan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan dari nilai kontrak sebesar Rp 10,9 triliun, pemerintah baru membayar Rp 2 triliun. Sisanya akan dibayar saat proyek rampung.
"Pembayaran dan sumber pendanaan 100 persen dari APBN. Di dalam kontrak akan dilunasi pada saat proyek selesai yaitu pada Juni 2018, walaupun tahun ini masih sedikit yaitu Rp 2 triliun. Sisanya tahun depan," kata Choliq saat ditemui di kantornya, Cawang, Jakarta, Jumat (17/3).
Pembangunan LRT di Palembang. (Foto: Dok. Djoko Setijowarno)
Choliq mengungkapkan sampai saat ini progres pembangunan LRT Palembang sudah mencapai 40 persen. Proyek ini ditargetkan rampung 3 bulan lebih cepat di tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Progres hari ini mendekati 40 persen bahkan lebih. Mungkin ya untuk civil work atau pekerjaan teknik civilnya itu tiga bulan lebih cepat. Diharapkan tahun ini bisa diselesaikan," paparnya.
Setelah itu, KAI akan melakukan uji coba sekaligus menempatkan sarana dan prasarana LRT. Choliq menegaskan LRT Palembang siap beroperasi pada Juni 2018 mendatang.
"Jadi tinggal pengerjaan sistem keretanya, mulai dari uji coba dan lain sebagainya. Kalau untuk kereta Api itu sudah menjadi tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia. Jadi Juni 2018 full sudah beroperasi," tekannya.
LRT Palembang sepanjang 23,4 km itu akan melewati 13 stasiun berawal dari depo. Tiga belas stasiun itu yakni Stasiun Opi, Stasiun Stadion Jakabaring, Stasiun Gubenur Bestari-Polresta, Stasiun Terpadu Jembatan Ampera, Stasiun Pasar Cinde, Stasiun Dishub Kominfo Prov.Sumsel, Stasiun Palembang Icon, serta Stasiun Demang Lebar Daun.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah Stasiun Polda, Stasiun RSUD, Stasiun Telkom, Stasiun Asrama Haji, dan berakhir di Bandara Sultan Mahmud II.