Biasakan Cek Saldo Uang Elektronik Sebelum Transaksi di Gerbang Tol

23 Oktober 2017 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mulai 31 Oktober 2017 seluruh gerbang tol akan menerapkan pembayaran 100% non tunai. Hingga saat ini, pengguna uang elektronik di jalan tol sudah mencapai 88%.
ADVERTISEMENT
Perbankan selaku penyedia jasa pun terus melakukan persiapan. Misalnya dengan mencetak kartu serta menyediakan alat reader dan layanan isi ulang (top up) uang elektronik. Pengguna kartu juga diminta peduli untuk rutin mengecek saldo uang elektronik sebelum melakukan transaksi di gerbang tol agar tak mengalami kendala.
"Kalau hanya cek saldo di Flazz sendiri bisa dari smartphone, kalau BCA mobile didownload nanti bisa lihat info saldo Flazz," kata Sekretaris Perusahaan BCA, Jan Hendra kepada kumparan (kumparan.com), Senin (23/10).
Agar lebih aman saat melakukan transaksi pembayaran tol dengan menggunakan uang elektronik, Jan mengimbau agar para pengendara bisa mengecek terlebih dahulu saldo kartu uang elektronik.
"Saran kita sebelum masuk jalan tol ingat aja top up dulu. Yang paling aman cek saldo dulu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jan menuturkan pengecekan saldo melalui aplikasi mobile banking sangatlah mudah. Caranya, para pengguna cukup mengklik tombol info saldo Flazz, kemudian, cukup dekatkan kartu Flazz ke smartphone .
Tak hanya BCA, beberapa bank seperti BNI dan BRI pun sama. Mereka mengimbau agar para pengendara melakukan pengecekan saldo di aplikasi mobile.
"Jadi kita di internet banking yang gabung di mobile banking BRI kan ada fasilitas untuk mengecek berapa posisi saldo di kartu Brizzi. Untu tahap awal kita menggunakan Android untuk menggunakan program itu," beber sekretaris perusahaan bank BRI Hari Siaga Amijarso saat dihubungi terpisah.
Dia juga meminta agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan uang elektronik. Sebab, perbankan tidak menanggung kerusakan atau kartu hilang.
ADVERTISEMENT
"Kartunya memang harus dirawat jangan sampai rusak enggak bisa terbaca. Sebetulnya kartu ini isi beli jadi kalau kartunya rusak harus menanggung sendiri karena ini ada costnya," timpalnya.
Gerbang Tol Kualanamu, Medan (Foto: Agus Suparto - Presidential Palace)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Tol Kualanamu, Medan (Foto: Agus Suparto - Presidential Palace)
Apalagi kata Hari, kartu elektronik sifatnya beda dengan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Artinya, kartu elektronik tidak memiliki fasilitas yang bisa memindahkan saldo nasabah.
"Iya, ini yang kita imbau kepada para nasabah dan pengguna kartu harus menyimpan dengan baik supaya memang kartu ini digunakan dalam jangka panjang," ujarnya.
Sementara itu, SEVP Teknologi Informasi and Digital Banking BNI Dadang Setiabudi mengatakan, perbankan hanya akan mengganti atau mengalihkan saldo uang elektronik apabila kartu tersebut telah terdaftar di bank atau register. Artinya, apabila nasabah tidak mendaftarkan kartunya di bank maka jika terjadi kehilangan tidak akan diganti.
ADVERTISEMENT
"Kalau kartunya rusak kita bisa ganti. Kalau kartu rusak itu akan diganti kayak kehujanan atau ketekuk itu yang diganti yang registered kalau unregistered enggak bisa. Kalau saldo yang registered bisa dipindahin," jelasnya.