Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bisnis Budi Daya Lobster Air Tawar yang Masih Bertahan di Zaman Now
6 April 2018 19:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Wiji Nurhayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, terdapat salah satu tempat budi daya lobster air tawar. Di balik keramaian kota Bintaro, lokasi Bintaro Fish Centre (BFC) Mini Farm ini terasa begitu teduh dan asri.
ADVERTISEMENT
Di atas lahan seluas 3.000 meter persegi, ada sekitar 16 kolam tempat budi daya lobster air tawar. Uniknya di tempat ini, induk-induk lobster tersebut juga berbagi lahan dengan kelinci, kura-kura, anjing, tupai, hamster, landak, ular, berang-berang, hingga ikan pari.
Cucun Setiawan, pemilik BFC Mini Farm, menceritakan di tempat inilah lobster air tawar yang ia budi daya beranak pinak secara terus menerus tanpa terputus sepanjang tahun. Cucun mengisahkan, nenek moyang lobster air tawar berasal dari Sungai Flinders dan Sungai Gilberth di belahan Australia bagian utara.
Lembaga riset milik pemerintah Australia, Walkamin Research Centre, menemukan ada dua kriteria lobster dari kedua sungai tersebut yaitu lobster dengan pertumbuhan cepat namun jumlah telur sedikit dan lobster dengan jumlah telur banyak tapi pertumbuhannya lambat.
ADVERTISEMENT
"Mereka melakukan perkawinan silang selama bertahun-tahun hingga akhirnya dapat generasi kelima yang paling bagus. Pertumbuhannya 40% dan jumlah telur banyak. Hasil tersebut disebar ke 125 peternak di Australia. Saya mengimpor dari salah satu peternak tersebut. Itu tahun 2007 lalu," kata Cucun membuka cerita.
Benih lobster tersebut ia coba budi dayakan di Indonesia dan berhasil. Cucun mengaku hanya melakukan impor benih beberapa kali, sebelum akhirnya ia berhasil melakukan pembenihan secara mandiri hingga hari ini.
Namun, jauh sebelum berkonsentrasi pada pembenihan, Cucun sempat memulai usahanya dengan menjual anakan lobster sebagai lobster hias.
Ia menjualnya ke beberapa toko ikan hias. Seiring waktu, Cucun mulai merasakan peluang budi daya lobster air tawar ini semakin bagus karena tren permintaan untuk konsumsi meningkat. Cucun pun mulai melakukan pembesaran lobster air tawar di kolam yang ia miliki.

Tak berselang lama, ia mulai menemukan banyak mitra yang juga tertarik untuk melakukan usaha sejenis. Cucun tak segan untuk berbagi ilmu. Ia justru mendorong mitra-mitra tersebut untuk melakukan budi daya lobster air tawar.
ADVERTISEMENT
"Daripada ngerjain pembenihan dan pembesaran, mending saya fokus di salah satunya. Nanti mitra-mitra tersebut jual lobster-lobster itu ke saya. Tinggal saya jualin ke supplier," ungkap Cucun.
Dari situ, Cucun mulai fokus pada pembenihan dan penjualan indukan. Ia juga menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan mitra seperti akuarium dan pakan lobster. Cucun bahkan mengadakan pelatihan dan pendampingan. Ia juga membuka jasa sebagai konsultan untuk mitra yang ingin memulai bisnis lobster air tawar. Bentuk bisnis inilah yang ditekuni Cucun hingga hari ini.
Menurut Cucun, budi daya lobster air tawar tidak sulit. Di BFC Mini Farm, ia mempunyai 8 kolam yang dikhususkan untuk induk-induk lobster bertelur. Satu petak kolam berisi 300 lobster betina dan 50 lobster jantan. Satu lobster betina ukuran 5 inchi dapat menghasilkan 400 telur yang dierami selama 1,5 bulan. Air kolam tersebut berasal dari air tanah.
ADVERTISEMENT
Kondisi air yang hijau dan keruh tidak menjadi kendala karena lumut dan ganggang merupakan makanan alami bagi lobster. Sedangkan untuk pakan utama, Cucun menggunakan pelet yang ia peroleh dari salah satu pabrik di Tangerang.
Pelet untuk lobster tersebut memang kualitasnya lebih wahid dibanding dengan pelet yang biasa digunakan untuk pakan ikan pada umumnya. Tak heran harganya juga lebih mahal. Pelet untuk lobster ini dijual seharga Rp 35.000 per kg.
"Tapi lobster makannya juga tidak banyak. Hanya 3% dari berat badan. Lobster itu juga sebenarnya pemakan segala. Misal usus ayam, jagung, tauge, itu masukkan kesitu dia juga makan. Tapi memang pertumbuhannya tidak akan secepat menggunakan pelet. Karena kalau pelet nutrisinya lebih lengkap," papar Cucun.

Sementara itu, media budi daya lobster air tawar tidak melulu terpaku dengan kolam semen. Budi daya ini dapat dilakukan di kolam tanah bahkan kolam terpal yang biayanya lebih ekonomis.
ADVERTISEMENT
"Mungkin hambatannya ada di awal. Lobster pindah dari satu air ke air yang lain perlu adaptasi. Tapi kalau itu berhasil, anak yang lahir di air itu akan sangat kuat karena dari awal dia ada di air tersebut. Selanjutnya tinggal meneruskan saja," jelasnya.
Meski budi daya lobster dinilai mudah, Cucun mengatakan bisnis ini belum banyak digeluti masyarakat Indonesia. Pun ada beberapa mitra yang selama ini bekerja sama dengannya, mereka menjalankan bisnis ini dalam skala kecil. Hanya ada beberapa pembudi daya lobster air tawar yang berskala besar. Padahal diakuinya, omzet yang didapat dari menjalankan bisnis ini cukup besar.
Menurut Cucun harga indukan lobster bervariasi tergantung ukuran lobster. Panjang lobster dihitung dari pangkal ekor hingga ujung kumis. Semakin besar ukuran lobster maka makin banyak telur yang bisa digendong.
ADVERTISEMENT
"Kita jual per set. Satu set isi 5 betina dan 3 jantan. Untuk lobster ukuran 5 inchi, mampu menghasilkan 400 telur per betina. Jadi satu set bisa menghasilkan sekitar 2.000 anakan. Saya jual dengan harga Rp 750 ribu untuk satu set," katanya.
Selain itu, Cucun juga menjual indukan dengan harga Rp 500 ribu per set. Indukan tersebut mempunyai panjang 4,5 inchi dengan kemampuan menghasilkan sekitar 300 anakan per betina atau 1.500 anakan per set. Untuk harga yang lebih ekonomis alias murah meriah, ada pula indukan berukuran 4 inchi dengan perkiraan menghasilkan 200 anakan per betina atau sekitar 1.000 anakan per set. Indukan tersebut dijual dengan harga Rp 350 ribu.
ADVERTISEMENT
"Kita jual berbagai ukuran karena menyesuaikan kemampuan mitra. Ada mitra yang mampu beli yang harganya Rp 350 ribu per set. Ya silakan. Memang butuh waktu, tapi toh indukan akan jadi gede juga kan," ungkap Cucun.
Menurutnya, indukan tersebut akan dirawat oleh para mitra hingga berkembang biak dengan baik. Lobster dengan kualitas paling wahid akan dipertahankan sebagai indukan. Sedangkan kualitas di bawahnya akan dibesarkan sebagai lobster konsumsi. Lobster inilah yang kemudian akan dijual kembali oleh para mitra kepada Cucun.
Lobster tersebut Cucun beli dari para mitra seharga Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kg. Kemudian oleh Cucun, lobster tersebut dijual ke supplier seharga Rp 135 ribu hingga Rp 150 ribu per kg.
ADVERTISEMENT
"Nanti dari supplier ke konsumen akhir misal hotel, restoran gitu harganya bisa Rp 200 ribu atau lebih, kurang tahu saya. Tergantung kesepakatan mereka kan," ujar Cucun.
Namun Cucun menegaskan proses perpindahan lobster dari mitra hingga sampai ke supplier tidak boleh terlalu lama bahkan tidak boleh lebih dari 24 jam. Demi menjaga kesegaran dan kualitas produk, Cucun menghendaki hewan nokturnal ini harus langsung dijual lagi dalam keadaan hidup. Sebab, jika lebih dari 24 jam, ada resiko lobster tersebut tidak dapat beradaptasi kemudian mati.
"Pokoknya sampai di sini harus langsung diambil. Kalau tidak mending langsung saya bekukan. Lobster itu bisa langsung dibekukan dalam kondisi hidup-hidup," paparnya.
Dengan metode demikian, kesegaran lobster lebih terjaga. Saat diolah, daging lobster tidak akan menimbulkan bau dan masih bertekstur segar dengan warna bening. Sebaliknya daging lobster berwarna putih susu justru mengindikasikan lobster tersebut tidak dalam kondisi segar.
ADVERTISEMENT
Lobster yang sudah beku dapat bertahan hingga 3 bulan. Meski demikian, Cucun tetap menjual dengan harga yang sama. Menurut Cucun, dalam sebulan ia bisa menjual kisaran 400 hingga 500 kg lobster ke sekitar 5 supplier yang sudah menjadi langganannya. Angka tersebut dapat naik lebih tinggi pada bulan-bulan tertentu seperti libur hari raya keagamaan.

"Misal natal, tahun baru, lebaran. Atau seperti Imlek kemarin itu permintaan tinggi. Walaupun kenaikannya enggak tentu juga berapa. Di luar itu ya standar, bisa 400 kg sebulan," ujar Cuncun.
Permintaan untuk lobster air tawar menurut Cuncun cukup banyak. Meski demikian masih belum banyak orang tertarik dengan bisnis ini. Saat ini, budi daya lobster air tawar kebanyakan hanya dilakukan dalam skala kecil.
ADVERTISEMENT
"Sepanjang tahun lobster bisa bertelur. Dan itu bisa terus menerus karena proses bertelur lobster tidak bersamaan. Yang ini menetas, besok ada lagi, besoknya ada lagi. Begitu terus," tutupnya.