Bos INKA: Saingan Utama Kami Adalah China

2 Juni 2017 19:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOD PT INKA (Foto: inka.co.id)
PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) hari ini menandatangani perjanjian kerja sama penyaluran kredit modal kerja yang diberikan Bank Mandiri dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 1,69 triliun. Dana pinjaman tersebut digunakan untuk pengadaan 438 unit kereta yang akan digunakan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama INKA Agus H Purnomo mengatakan, gerak bisnis INKA dari tahun ke tahun terus meningkat. Tidak hanya di dalam negeri, produk INKA juga sudah banyak diekspor ke berbagai negara, misalnya Bangladesh. Bahkan Agus sesumbar, di pasar internasional, produk INKA bersaing ketat dengan produk buatan China.
"Ke depan kami akan bersaing dengan negara di dunia ini, dengan manajemen gotong-royong based Madiun, saya yakin bisa mengalahkan. Main kompetitor kita China, pelan-pelan kami harus ngambil dan harus menang, pelan-pelan kita akan menangkan persaingan," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/6).
Gerbong kereta buatan PT INKA (Foto: Dokumentasi PT INKA)
Agus menjelaskan, INKA saat ini sedang menyelesaikan berbagai proyek besar, misalnya pembuatan 10 rangkaian Kereta Rel Listrik untuk Bandara Soekarno Hatta dan ditargetkan selesai akhir tahun ini. INKA juga tengah membuat 8 rangkaian kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Untuk Pasar Ekspor, saat ini INKA sedang menyelesaikan proses kontrak untuk ekspor 50 kereta penumpang Broad Gauge (86) dan 200 kereta penumpang Meter Gauge (MG) ke Bangladesh yang didukung dengan pendanaan program NlA (National Interest Account). Selain Bangladesh, produk kereta INKA sudah masuk negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Australia.
Agus juga sudah memetakan potensi market lainnya yang cukup terbuka bagi produk INKA seperti kawasan Afrika. INKA saat ini tengah bernegosiasi untuk memenuhi kebutuhan kereta api di negara Zambia, Mozambik, Sudan, dan Mesir. Berbagai upaya tersebut merupakan pembuktian bahwa produk dalam negeri mampu diterima di pasar internasional.
Kereta buatan INKA. (Foto: www.inka.co.id)
"Selain jalan di negeri ini, kita sudah jalan di negeri lain, Malaysia dan Bangladesh. Beberapa komponen juga sudah ada di mana-mana dalam waktu dekat di Afrika, dan target kami memang menjadi main player di Asia Selatan dan Afrika," jelas Agus.
ADVERTISEMENT