China Tertarik Garap Proyek LRT di Medan

24 November 2017 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Menanti MRT dan LRT (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
com-Menanti MRT dan LRT (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tengah membuka kesempatan kepada para investor untuk menggarap proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) lingkar kota (out ring road). Ada dua rute yang diajukan, yaitu Medan-Binjai sepanjang 27 km dan Binjai-Deli Serdang sepanjang 50 km.
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menjelaskan rute tersebut diajukan karena memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Saat ini, Sumatera Utara memiliki penduduk sekitar 14 juta jiwa.
"Total Medan dan Deli Serdang saja sudah 5 juta penduduknya. Ini tentu suatu hal yang menjadi tantangan bagi transportasi," kata Tengku Erry Nuradi saat ditemui di Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/11).
Ledakan penduduk yang cukup besar di wilayah perkotaan menyebabkan kemacetan parah di waktu-waktu tertentu. Untuk itu, diperlukan moda transportasi yang aman dan nyaman, pilihannya adalah LRT.
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi (Foto:  Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Jumlahnya besar akan dibutuhkan transportasi yang baik. Kalau kita lihat hari ini jalan-jalan di kota Medan sudah banyak yang macet. Dulu, 5 sampai 10 tahun yang lalu masih lengang. Tapi sekarang sudah macet tambah lagi 10 tahun ke depan," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Tengku Erry Nuradi, sudah banyak investor yang melirik proyek LRT di Medan. Misalnya dari China. China menawarkan desain LRT yang berbeda di Medan, yaitu seperti menggantung.
"Ada juga kemarin dari China itu menawarkan yang cukup unik juga. Jadi dia itu sistem kereta api, tapi posisinya di bawah. Hanya membutuhkan tiang-tiang listrik. Mungkin lebih besar ya," sebutnya.
Hanya saja, Pemprov Sumatera Utara sampai saat ini masih kesulitan terutama untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan.
"Nah lahan ini bagaimana? Investor pasti tidak mau berurusan dengan lahan. Nah di situlah peran pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Bagaimana kita mencari lokasi-lokasi yang bisa dijadikan tempat LRT ini," ucapnya.