Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Curhat Pedagang Pasar Kramat Jati ke Mendag: 18 Kios Saya Terbakar
12 Juni 2017 14:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Induk Kramat Jati yang terbakar dini hari tadi. Enggar tiba di lokasi pukul 12.30 WIB dan langsung berkeliling melihat kondisi terkini pasar yang terbakar.
ADVERTISEMENT
Selama kurang lebih 30 menit berada di lokasi, Enggar melihat satu per satu kios para pedagang yang kondisinya sudah hangus terbakar. Saat di lokasi, Enggar ditemani Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti.
Pada saat romobongan Kemendag ingin mengakhiri kunjungannya, salah seorang pedagang mendekat menghampiri Enggar. Pria yang menggunakan kaos dan kopiah berwarna putih tersebut menanyakan tentang nasib dia pasca kebakaran.
"Pak, saya korban kebakaran. Kios saya 18 terbakar semua, apa solusinya?" kata salah seorang pedagang kepada Enggar.
Enggar lantas bertanya kepada lelaki yang mengenakan kaos putih tersebut, "Jualan apa Pak?" tanya Enggar.
ADVERTISEMENT
"Bumbu dapur Pak," timpal pedagang tersebut.
"Saudara-saudara tadi habis semua, hampir 60 persen kami habis. Tolong ya pak. Mau Lebaran ini kasihan karyawan," ujarnya.
[Baca juga: Foto: Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati ]
Enggar pun menjawab keluhan para pedagang. Menurut dia, saat ini Kemendag akan melakukan koordinasi dengan PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Induk Kramat Jati untuk menentukan lokasi pasar sementara.
"Pasti kami (usahakan) yang terbaik," jawab Enggar singkat.
Setelah obrolan tersebut, Enggar masuk ke dalam mobil dinas untuk bergegas kembali ke kantor Kemendag, di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Enggar rencananya akan menghadiri penandatanganan MoU antara Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Perum Bulog, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI).
ADVERTISEMENT