Dampak Kebijakan Susi, Warga Merauke Semringah Bisa Panen Kerang Bambu

19 Mei 2017 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panen Kerang Bambu di Merauke. (Foto: Dok. Istimewa)
Warga Merauke di Papua kini sedang tersenyum lebar. Alasannya karena mereka kembali memanen kerang bumbu dengan jumlah yang lumayan cukup banyak.
ADVERTISEMENT
Kerang bambu atau biasa masyarakat lokal menyebut mumu adalah salah satu jenis kerang air laut berukuran sedang. Namun menurut cerita masyarakat Merauke, kerang bambu terakhir terlihat sekitar tahun 2005. Itu terjadi ketika Laut Arafura menjadi surga praktik illegal fishing oleh kapal-kapal asing.
"Oleh karena laut menjadi bersih maka tanpa sadar salah satu biota khas laut Merauke yakni mumu atau kerang bambù yang sejak tahun 2005 terakhir biota laut ini menghilang karena laut yang kotor akibat ulah para nelayan," ucap salah satu masyarakat Merauke Aloysius Dumatubun kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (19/5).
Panen Kerang Bambu di Merauke. (Foto: Dok. Istimewa)
Aloysius mengungkapkan, munculnya kembali kerang bambu adalah sebagai indikator bila Laut Merauke kembali bersih. Dia juga menyatakan, nelayan Merauke saat ini semringah karena bisa kembali mengkonsumsi dan menjual kerang bambu. Itu semua karena kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang telah memberantas praktik illegal fishing dengan cara moratorium kapal-kapal eks asing.
ADVERTISEMENT
"Setelah 2005 terakhir keluar mumu, sampai 2015 mumu ini keluar dan banyak sekali terutama di 2 bulan terakhir tahun 2017 ini. Kebijakan Ibu Susi dengan moratorium kapal-kapal asing bikin kita di Merauke kembali makan mumu," sebutnya.
Untuk itu, dia meminta Susi konsisten dengan kebijakannya yaitu melarang kapal-kapal asing beroperasi dan menangkap ikan di Laut Merauke (Arafura). Kebijakan Susi terbukti meningkatkan jumlah populasi ikan sekaligus menciptakan ekosistem laut yang seimbang.
Panen Kerang Bambu di Merauke. (Foto: Dok. Istimewa)
"Saya setuju sekali laut kotor disebabkan nelayan luar yang mencari ikan di Arafura ini. Kebijakan yang Ibu lakukan membawa dampak positif buat kami warga Kota Merauke," sebutnya.