HM Sampoerna Bagikan Dividen Rp 12,5 Triliun

27 April 2017 12:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
HM Sampoerna Tebar Dividen 98,2% (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
HM Sampoerna Tebar Dividen 98,2% (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Laba bersih Perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) melonjak 23,16 persen sepanjang tahun lalu. Perusahaan memutuskan pembagian dividen hingga 98,2 persen dari laba bersih atau sebesar Rp 12,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Keputusan itu diumumkan perseroan melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sampoerna, di mana dividen per saham ditetapkan Rp 107,7.
"Dividen yang dibagikan ekuivalen dengan 98,2 persen laba bersih tahun 2016," tutur Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis dalam paparan publik di Hotel Ritz-Carton Pacific Place Jakarta, Kamis (27/4).
Menurut Mindaugas, perusahaan berhasil memperkuat posisinya di kategori Sigaret Kretek Mesin (SKM) full-flavour melalui ekspansi geografis U Bold dan suksesnya peluncuran Marlboro Filter Black di beberapa kota di seluruh Indonesia.
"Marlboro Filter Black yang baru saja diluncurkan mencapai pangsa pasar 1 persen di kuartal pertama 2017, sementara U Bold mencapai pangsa pasar 0,9 persen setelah ekspansi distribusinya ke 55 kota di seluruh Indonesia," jelas Mindaugas.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, tahun lalu produsen rokok A Mild ini membagikan dividen senilai total Rp 10,4 triliun atau 99,9 persen dari perolehan laba bersih 2015.
Sepanjang tahun lalu, perseroan meraup laba atau keuntungan sebesar Rp 12,762 triliun. Angka ini naik 23,15 persen dibandingkan laba perseroan di tahun sebelumnya sebesar Rp 10,363 triliun. Laba per saham dasar dan saham dilusian juga naik 17,9 persen menjadi Rp 110 per saham dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 93.
PT Sampoerna. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
PT Sampoerna. (Foto: wikimedia commons)
Naiknya laba perseroan disumbang dari angka penjualan bersih yang juga naik. Sepanjang 2016, penjualan bersih perseroan mencapai Rp 95,466 triliun atau naik 7,18 persen dibandingkan 2015 yang hanya Rp 89,069 triliun. Pendapatan meningkat terutama disebabkan kenaikan harga rokok.
ADVERTISEMENT
Pemilik merek rokok Dji Sam Soe dan A Mild ini juga mencatat laba kotor sebesar Rp 23,854 triliun atau naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 21,764 triliun karena naiknya beban pokok penjualan. Perseroan juga mencatat kenaikan beban pokok penjualan dari Rp 67,304 triliun menjadi Rp 71,611 triliun di sepanjang 2016.
Meski demikian, penghasilan lain-lain juga meningkat dari Rp 148,549 miliar menjadi Rp 267,679 miliar di tahun 2016. Penghasilan keuangan juga naik menjadi Rp 854,068 miliar di tahun 2016 dari sebelumnya yang hanya Rp 99,113 miliar.
Volume penjualan rokok domestik yang memberikan kontribusi sebesar 99,9 persen dari total pendapatan bersih perusahaan, menurun 3,9 persen menjadi 105,5 miliar batang dari tahun sebelumnya sebanyak 109,8 miliar batang.
ADVERTISEMENT
Pendapatan bersih di luar cukai meningkat sebesar 3,9 persen menjadi Rp 43,7 triliun pada tahun 2016 dari Rp 42,1 triliun di tahun 2015. Pendapatan bersih perseroan dari produk Sigaret Kretek Mesin (SKM) meningkat 9,9 persen menjadi Rp 6,11 triliun, berkontribusi sebesar 64,7 persen dari total pendapatan bersih pada tahun 2016.
Volume penjualan produk SKM menurun 2,5 persen dari 70,9 miliar batang menjadi 69,2 miliar batang pada tahun 2016 terutama mencerminkan kinerja Sampoerna A dan U Mild yang mengalami tekanan dengan adanya penawaran produk dengan nilai ekonomis dari para pesaing yang sebagian diimbangi dengan ekspansi geografis U Bold pada tahun 2016 dan peluncuran Marlboro Filter Black pada bulan September 2016 di beberapa kota di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Volume penjualan produk Sigaret Kretek Tangan (SKT) perseroan menurun 6,9 persen menjadi 21,5 miliar batang dari 23,1 miliar batang pada tahun 2015, terutama karena Sampoerna Kretek yang juga mencerminkan penurunan volume penjualan dari seluruh segmen ini.