Jokowi Minta Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung Dikebut

14 Februari 2017 18:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi dan Jusuf Kalla saat rapat terbatas. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Jusuf Kalla saat rapat terbatas. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Presiden Joko Widodo meminta pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung di Sulawesi Utara dipercepat. Hal ini dilakukan agar jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah itu naik signifikan.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu bahwa Provinsi Sulawesi Utara potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki sangat besar dan merupakan salah satu faktor mendukung untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Jokowi saat rapat terbatas di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/2).
Hadir pada rapat sore ini Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mempercepat proses pembangunan Pelabuhan Bitung sebagai akses utama masuk ke KEK Bitung. Bila proyek ini rampung, Jokowi optimistis roda perekonomian di Bitung akan meningkat.
Birunya Pantai Bira (Foto: Dok. Untung Sihombing)
zoom-in-whitePerbesar
Birunya Pantai Bira (Foto: Dok. Untung Sihombing)
"Untuk itu saya minta pembangunan Pelabuhan Bitung yang saat ini dikembangkan sebagai KEK bisa dipercepat sehingga Bitung bisa segera menjadi pelabuhan penghubung sekaligus pintu masuk ke wilayah utara Indonesia," paparnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga meminta pembangunan infrastruktur transportasi di Sulawesi Utara ditingkatkan. Infrastruktur transportasi dianggap penting sebagai akses dan konektivitas yang menunjang pertumbuhan pariwisata. Sehingga diharapkan dapat memperlancar pintu masuk bagi wisman khususnya yang berasal dari negara-negara di kawasan utara Indonesia seperti dari Filipina, Jepang, Korea Selatan dan China.
Jokowi juga meminta potensi wisata bahari di Sulawesi Utara dikembangkan lagi dan harus didukung oleh pemerintah pusat. Menurut Jokowi wisata bahari di Sulawesi Utara bukan hanya Taman Laut Bunaken saja tetapi masih banyak potensi wisata bahari lainnya yang belum digarap. Tujuannya agar para wisatawan memiliki banyak alternatif untuk berkunjung selain ke Bunaken.
"Sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata dan upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Utara," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT