Kementan: Daging Celeng Banyak Dioplos Jadi Olahan Bakso

8 Juni 2017 16:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Daging Babi (Foto: Thinkstock)
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Barantan) tengah memperketat pengawasan guna menekan upaya penyelundupan daging babi hutan atau celeng dari Sumatera ke Jawa. Barantan mencatat, biasanya upaya penyelundupan daging celeng meningkat saat Ramadhan sampai menjelang Lebaran karena tingginya permintaan.
ADVERTISEMENT
Banyaknya permintaan daging celeng disebabkan karena harganya yang murah. Harga daging celeng di tingkat pengepul hanya Rp 10.000-15.000/kg. Sementara itu dari berbagai kasus yang diungkap Barantan dan Kepolisian, banyak daging celeng selundupan yang dioplos menjadi bahan dasar olahan bakso.
"Yang pernah sering terjadi kasus itu ditemukan Polisi dijadikan oplosan untuk olahan bakso," ujar Kepala Barantan Banun Harpini saat jumpa media di kantornya, kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (8/6).
Daging Babi Hutan . (Foto: Balai Karantina Kementan)
Oleh karena itu, Barantan sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan guna mengawasi upaya penyelundupan di lintas perbatasan. Salah satu jalur utama penyelundupan daging celeng dari Sumatera adalah Pelabuhan Bakauheni dan Cilegon, Banten.
ADVERTISEMENT
"Paling banyak Cilegon. Paling banyak wilayah buruannya (babi hutan) itu wilayah Jambi, Padang, Sumatera Selatan lalu ke Jawa dan dicegatnya di Cilegon," imbuhnya.
Oleh karena itu, Banun meminta masyarakat lebih berhati-hati saat membeli daging. Lebih cermat lagi melihat fisik daging dan jangan ragu untuk mencium daging. Bila aroma daging anyir, maka dipastikan itu bukanlah daging sapi, tetapi justru daging celeng.
"Menghindarinya jangan hanya kita memilih barang yang murah, dalam arti ketelusurannya tidak bisa diyakini. Temu kenali ciri daging yang sehat, warnanya yang sedikit cerah kemerahan, baunya segar. Bukan anyir, kalau anyir proses penyembelihannya enggak bener," tutupnya.