Pedagang Perkirakan Harga Jengkol Kembali Normal Pasca Lebaran

5 Juni 2017 18:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jengkol Mentah. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Jengkol Mentah. (Foto: Wikipedia)
Rata-rata harga jengkol di Jakarta cukup tinggi. Di tingkat ecer, jengkol dijual seharga Rp 70.000 per kg dari harga normal Rp 35.000 per kg. Sedangkan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, jengkol dijual seharga Rp 60.000 per kg, normalnya hanya Rp 20.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga jengkol dipicu karena stok yang terbatas akibat belum musimnya. Para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati memperkirakan, harga jengkol kembali normal pasca Lebaran.
"Kalau jengkol musiman enggak kayak sayur lain. Kalau timun dua bulan pasti panen. Kalau jengkol kan enggak, jadi harga naik emang enggak ada barangnya," ujar salah satu pedagang jengkol, Roni saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/6).
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Menurut Roni, bila pasokan jengkol melimpah maka harganya akan jatuh. Roni memprediksi setelah Lebaran, harga jengkol di Pasar Induk Kramat Jati turun menjadi Rp 10.000 per kg.
"Panen banget itu barang banyak biasanya habis Lebaran. Harga bisa murah sampai Rp 5.000-10.000 per kg," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, pasca Lebaran stok jengkol yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati juga datang dari berbagai daerah. Saat ini, pasokan jengkol yang masuk ke Pasar Induk Kramat hanya berasal dari Lampung dan Jepara, Jawa Tengah.
"Sehari bisa 5 fuso kadang kalau dari Kalimantan datang biasanya 1 fuso isinya 15 ton, ini buat pasokan di sini doang. Itu biasanya yang bikin harga hancur," jelasnya.