Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penjualan 7-Eleven Anjlok 23,4 Persen karena Tak Lagi Jual Minol
28 Februari 2017 10:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Fenomena tutupnya beberapa gerai (convenience store) 7-Eleven masih menjadi pertanyaan. Pihak 7-Eleven sampai saat ini belum memberikan penjelasan.
ADVERTISEMENT
Namun bila dilihat dari catatan keuangan perusahaan selama tahun 2016 (Januari-September 2016), capaian kinerja 7-Eleven kurang menggembirakan. Penjualan bersih anjlok hingga 23,4 persen.
Mengutip data keuangan induk perusahaan 7-Eleven PT Modern International Tbk (MDRN), Selasa (28/2) penjualan bersih gerai 7-Eleven di Indonesia selama 2016 sebesar Rp 525,2 miliar. Angka tersebut turun 23,4 persen dibandingkan capaian di tahun 2015 yang sebesar Rp 686,6 miliar.
Anjloknya angka penjualan 7-Eleven disebabkan karena kelanjutan dampak kehilangan penjualan alkohol serta beban pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang cukup besar. Sehingga memperketat modal kerja di beberapa gerai 7-Eleven.
Perseroan juga mengalami total rugi komprehensif untuk periode berjalan sembilan bulan pertama tahun 2016. Hal ini karena kenaikan beban operasional yang banyak berhubungan dengan biaya efisiensi, sejalan dengan strategi konsolidasi dan restrukturisasi perseroan dan penurunan laba dikarenakan naiknya harga-harga bahan baku.
ADVERTISEMENT
Untuk menyehatkan neraca, perseroan telah melakukan berbagai cara, salah satunya dengan menjual aset-aset berupa tanah dan bangunan perseroan yang tidak lagi produktif. Selain itu, pemegang saham pengendali juga melakukan injeksi dana ke dalam perseroan dalam bentuk Surat Sanggup Bayar senilai Rp 213 miliar untuk membantu fleksibilitas arus kas perseroan.
Selama 2016 juga, pihak manajemen telah menutup 25 gerai 7-Eleven yang dianggap underperformed. Manajemen juga akan terus mereview dan mempelajari gerai-gerai lain yang perlu ditutup atau direlokasi ke tempat lain.