RI Masuk Daftar Negara yang Bikin Neraca Perdagangan AS Defisit?

5 April 2017 11:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Neraca Perdagangan (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Neraca Perdagangan (Foto: pixabay)
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan menginvestigasi penyebab neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) defisit selama 2016. Salah satu yang akan direview adalah komoditas yang sering diekspor Indonesia ke AS.
ADVERTISEMENT
Masalah ini menjadi pelik karena Presiden AS Donald Trump meminta jajaran eksekutif mengkaji secara komprehensif penyebab defisit neraca perdagangan selama 2016 yang totalnya mencapai 500 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.650 triliun (kurs Rp 13.300). Trump bahkan sempat marah besar melihat defisit neraca perdagangan AS.
"Mereka curang. Mulai sekarang, mereka yang melanggar aturan akan menghadapi konsekuensi dan akan ada konsekuensi yang sangat berat," kata Trump dengan nada tinggi seperti dikutip kumparan (kumparan.com) yang dilansir The Economic Times, Rabu (5/4).
Trump juga meminta Departemen Perdagangan dan Kantor Perwakilan Dagang AS untuk menindaklanjuti dengan mengumpulkan data-data yang valid penyebab besarnya defisit neraca perdagangan AS. Mereka harus menyampaikan laporannya dalam 90 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
"Kami akan menyelidiki semua pelanggaran perdagangan berdasarkan temuan tersebut. Kami juga akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri pelanggaran. Saya tidak terikat kepentingan politik atau keuangan. Saya tidak peduli. Saya di sini untuk bekerja," tegas Trump.
Donald Trump. (Foto: Reuters/Joshua Roberts)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: Reuters/Joshua Roberts)
Sementara itu, Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan, salah satu perintah Trump yakni mengenai analisis negara per negara dan produk per produk. Ross akan melihat bukti kecurangan, perilaku tak pantas, kesepakatan dagang yang tidak sesuai dengan perjanjian, kurangnya penegakan hukum, persoalan mata uang hingga kendala dengan Organisasi Perdagangan Dunia, WTO.
Bahkan ia telah mengidentifikasi ada 16 negara yang menjadi mitra dagang utama AS namun neraca perdagangannya jomplang atau tidak seimbang. Yang tertinggi adalah China dengan nilai defisit neraca perdagangan mencapai 347 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Berturut-turut disusul Jepang 68,9 miliar dolar AS, Jerman 64,9 miliar dolar AS, Meksiko 63,2 miliar dolar AS, Irlandia 35,9 miliar dolar AS dan Vietnam 32 miliar dolar AS dan India 24 miliar dolar AS.
Negara-negara lain yang disebutkan dalam daftar itu adalah Italia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Perancis, Swiss, Taiwan, Indonesia dan Kanada.
Ross mengaku tidak akan gegabah mengambil kebijakan. Dia akan mencari dulu informasi yang akurat mengenai penyebab utama besarnya defisit neraca perdagangan AS.
"Juga ada beberapa produk yang tidak dibuat di Amerika Serikat, jadi sedikit sulit untuk mengatakan bahwa sesuatu adalah pelaku kejahatan, karena mereka menyediakan produk (sedangkan) kita tidak bisa. Dan dalam beberapa kasus, mereka lebih baik membuat produk atau dapat melakukannya jauh lebih murah dari yang kita dapat," kata Ross.
ADVERTISEMENT