Susah Payah PLN Menembus Pedalaman Papua untuk Terangi 2.500 Desa

26 Mei 2017 8:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
PLN Bakal Terangi Seluruh Dusun Pulau Bawean (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLN Bakal Terangi Seluruh Dusun Pulau Bawean (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
PLN menargetkan bisa menerangi sekitar 2.500 desa dan sembilan ibu kota kabupaten Wilayah Papua dan Papua Barat pada 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sudah 92 desa yang terlistriki di tahun 2016 lalu di mana 70 desa di Provinsi Papua Barat dan 22 desa di Provinsi Papua. Sementara itu, di tahun 2017, ada 365 desa dan 8 ibu kota kabupaten yang akan dialiri listrik PLN.
Pada 365 desa yang rencananya akan dilistriki PLN pada tahun ini, tersebar di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Sejumlah kurang lebih 231 desa berada di Provinsi Papua dan 134 desa lainnya berada di wilayah Provinsi Papua Barat. Sejauh ini PLN telah meresmikan 1 ibu kota kabupaten dan 4 desa yang akhirnya terlistriki di mana sebelumnya gelap gulita.
Kesulitan mengaliri listrik di Papua (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Kesulitan mengaliri listrik di Papua (Foto: Dok. PLN)
Meskipun terbatasnya akses di pedalaman dan harus menembus hutan, PLN mengaku sangat terbantu dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah di Papua.
ADVERTISEMENT
"Meskipun terdapat kendala-kendala dalam melistriki daerah-daerah di Papua ini di mana salah satunya mobilisasi material, namun kami akan terus berupaya agar masyarakat di pedalaman dapat menikmati listrik seperti di daerah lainnya,” kata Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, melalui keterangan resmi, Jumat (26/5).
Salah satu ibu kota kabupaten yang telah berhasil dilistriki adalah Fef yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Tambrauw. Ini merupakan ibu kota kabupaten dengan akses dan kondisi geografis yang tidak mudah untuk dilalui. Hal tersebut juga merupakan kendala utama yang dihadapi PLN dalam melistriki desa-desa di Bumi Cenderawasih ini.
Mengaliri listrik di Papua (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Mengaliri listrik di Papua (Foto: Dok. PLN)
Keterlambatan dalam mobilisasi material yang memiliki dampak cukup signifikan oleh PLN dalam melistriki suatu daerah dapat teratasi meskipun memakan waktu yang lebih dari target yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari bantuan seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder yang ada di Papua dan Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Kepala Distrik Fef, Yosep Yewen mengungkapkan, sebelumnya tidak ada penerangan sama sekali dan masih sangat gelap di desanya, karena penerangan hanya menggunakan damar atau pelita. Ia berharap ke depannya listrik dapat beroperasi selama 24 jam.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN yang telah bersedia menerangi Desa Fef ini. Semoga dengan adanya listrik ini dapat membantu kami dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari baik dari segi pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan lainnya,” tuturnya.
Tantangan mengaliri listrik di Papua (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Tantangan mengaliri listrik di Papua (Foto: Dok. PLN)